Senin, 29 September 2025

Bangkit dari Gempa dan Pandemi, ABC Woodentoys Kini Sukses jadi UMKM Mandiri Versi Yayasan Astra

ABC Woodentoys, UMKM Yogyakarta yang memproduksi alat permainan edukatif (APE) berhasil menjadi UMKM Mandiri versi Yayasan Astra. Simak perjalanannya.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Tiara Shelavie
Tribunnews.com/Sri Juliati
BINAAN YAYASAN ASTRA - Pemilik ABC Woodentoys, Rita Indriana menunjukkan foto-foto bersama pihak Yayasan Astra - Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) di showroom Jalan Gendeng GK IV/ 598 A, Kalurahan Baciro, Kapanewon Gondokusuman, Yogyakarta, Jumat(2/5/2025). ABC Woodentoys, UMKM Yogyakarta yang memproduksi alat permainan edukatif (APE) kini berhasil menjadi UMKM Mandiri versi Yayasan Astra. Simak perjalanannya. 

TRIBUNNEWS.COM - Dua puluh dua tahun bukanlah waktu yang singkat dalam perjalanan sebuah usaha. Ini menunjukkan, usaha tersebut bukan hanya sekadar bertahan, tetapi juga berkembang melintasi berbagai tantangan.

Demikianlah yang dialami ABC Woodentoys, UMKM dari Yogyakarta yang memproduksi alat permainan edukatif (APE). Sejak didirikan pada 14 Mei 2003, UMKM binaan Yayasan Astra - Yayasan Dharma Bhakti Astra ini telah melewati masa jatuh bangun.

Gempa yang mengguncang Yogyakarta pada 27 Mei 2006 pukul 05.53.58 WIB menjadi ujian pertama yang dilalui ABC Woodentoys saat usaha ini baru berjalan tiga tahun.

Pemilik ABC Woodentoys, Rita Indriana sempat menghentikan semua proses produksi sebagai dampak dari gempa berkekuatan 5,9 skala richter selama 57 detik itu.

Di sisi lain, para pemesan yang mayoritas adalah sekolah dan lembaga pendidikan membatalkan orderannya. Bahkan uang muka yang sudah dibayarkan, diminta untuk dikembalikan.

"Ada yang sudah order, terus nggak jadi. Malah ada yang sudah bayar DP, tapi diminta lagi dan semua kegiatan dari produksi sampai distribusi berhenti total," ungkap Rita kepada Tribunnews.com, Jumat (2/5/2025).

MAINAN EDUKATIF - Rita Indriana, pemilik ABC Woodentoys menunjukkan produk mainan edukatif ber-SNI yang juga dijual melalui Shopee, Jumat (2/5/2025).
MAINAN EDUKATIF - Rita Indriana, pemilik ABC Woodentoys menunjukkan produk mainan edukatif ber-SNI, Jumat (2/5/2025). (Tribunnews.com/Sri Juliati)

Tidak adanya kegiatan membuat sejumlah karyawan ABC Woodentoys mengeluh karena menganggur. Istri Eka Kurniawan itu lantas berinisiatif meminta karyawannya kembali bekerja.

"Yang terjadi selanjutnya ya stok barang di rumah penuh karena tidak ada penjualan. Saya sempat bingung, barang segini banyaknya mau dijual ke mana?" tambahnya.

Namun, ada hikmah di balik kondisi tersebut. Satu-dua bulan pascagempa, alat permainan edukatif ABC Woodentoys justru banyak dicari. Utamanya oleh rumah sakit, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), relawan, hingga instansi lain yang mendirikan rumah trauma healing bagi anak-anak yang mengalami trauma akibat gempa.

Nah, mainan kayu dari ABC Woodentoys menjadi salah satu media untuk penyembuhan trauma. Anak-anak korban gempa Yogyakarta tentu membutuhkan mainan yang dapat membantu mereka mengalihkan pikiran dari kenangan traumatis.

"Stok barang yang tadinya memenuhi rumah, langsung habis dalam waktu 2-3 bulan saking banyaknya pemesanan, bahkan ada yang order sampai 10 dus," kata Rita.

Bidik Celah Saat Pandemi

lihat fotoLIVE STREAMING - Dua karyawan ABC Woodentoys, UMKM asal Yogyakarta yang memproduksi mainan edukatif ber-SNI tengah melakukan live streaming, Jumat (2/5/2025).
LIVE STREAMING - Dua karyawan ABC Woodentoys, UMKM asal Yogyakarta yang memproduksi mainan edukatif ber-SNI tengah melakukan live streaming, Jumat (2/5/2025).

Ujian kedua yang dihadapi Rita selama menjalankan ABC Woodentoys adalah saat pandemi Covid-19 melanda Tanah Air pada tahun 2020. Pandemi membuat penjualan mainan anak turun tajam.

Rita sempat meliburkan para karyawan selama dua minggu karena kebijakan lockdown. Setelah ada pelonggaran, tempat produksi yang berada di Sonopakis Kidul RT 3, Kalurahan Muktiharjo, Kapanewon Kasihan, Bantul kembali beraktivitas meski dalam skala terbatas.

"Saya bilang ke karyawan produksi untuk tidak lalu lalang, usahakan bawa bekal dari rumah biar tidak keluar masuk," kata Rita.

Nah, PR selanjutnya, lanjut Rita, ada pada tim marketing. Mereka harus memutar otak, mencari celah agar mainan yang telah diproduksi dapat dijual.

Di satu sisi, mereka tidak bisa lagi berkeliling, menawarkan dari sekolah ke sekolah, atau mengikuti bazar.

Namun, Rita sukses membidik celah yang muncul yaitu menggalakkan penjualan lewat online, termasuk melalui lokapasar (marketplace).

Terjadi pergeseran atau perubahan aktivitas belanja yang tadinya banyak dilakukan secara offline, mau tak mau menjadi online ketika pandemi.

Nah, tim marketing ABC Woodentoys bergerak cepat. Mereka memasang iklan di media sosial dan lokapasar dengan harapan semakin banyak pasar yang terjangkau.

Selain itu, setiap hari sesuai jadwal yang telah ditetapkan, ABC Woodentoys melakukan penjualan secara online melalui siaran langsung atau live selling di platform digital.

Hasilnya pun terlihat. Penjualan ABC Woodentoys yang sempat tiarap, perlahan-lahan bangkit. Barang-barang yang tadinya hanya jadi stok, kembali terjual. Roda produksi dan distribusi kembali berputar.

Bahkan sejak bergabung dan membuka toko di lokapasar, ABC Woodentoys memiliki target yaitu menjadi star seller. Ini merujuk pada penghargaan kepada toko yang memenuhi semua kriteria performa dan pelayanan terbaik.

"Ini semua berkat aksi Yayasan Astra - Yayasan Dharma Bhakti Astra," aku Rita.

Rita menjelaskan, meski pandemi, pendampingan dari Yayasan Astra terus berjalan meski mayoritas melalui daring. Ia dan timnya rutin mengikuti sejumlah webinar dan pendampingan dari Yayasan Astra terkait digital marketing.

"Kami juga dibantu dibuatkan website tersendiri oleh Yayasan Astra, didampingi selama satu tahun sampai akhirnya kami bisa mengelola web sendiri. Tahun 2023, kami dilepas, lalu langganan domain dan hosting sendiri," jelasnya.

Pendampingan Secara Intensif

lihat fotoBINAAN YAYASAN ASTRA - Pemilik UMKM ABC Woodentoys, Rita Indriana tengah memberikan penjelasan saat mendapat kunjungan dari sejumlah mahasiswi Universitas Mercu Buana Yogyakarta, Jumat (2/5/2025).
BINAAN YAYASAN ASTRA - Pemilik UMKM ABC Woodentoys, Rita Indriana tengah memberikan penjelasan saat mendapat kunjungan dari sejumlah mahasiswi Universitas Mercu Buana Yogyakarta, Jumat (2/5/2025).

Rita yang bergabung menjadi UMKM binaan sejak tahun 2019 ini mengaku, Yayasan Astra memiliki banyak kontribusi dalam keberlangsungan usahanya selama enam tahun terakhir.

Tak sekadar sosialisasi, yayasan yang didirikan oleh founder Astra, William Soeryadjaya ini juga melakukan pendampingan secara intensif atau one-on-one.

Selain digital marketing, pelatihan lain yang memiliki dampak besar terhadap perjalanan usaha ABC Woodentoys adalah Pembukuan Sederhana, 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin), Quality Control Circle atau Gugus Kendali Mutu.

Pada keuangan, misalnya. Rita mengaku, administrasi yang dulu dilakukan ala kadarnya, sekarang menjadi lebih terstruktur. Setiap transaksi, baik pemasukan maupun pengeluaran, dicatat dengan rapi.

Pun pada 5R yang membuat showroom ABC Woodentoys yang berada di Jalan Gendeng GK IV/ 598 A, Kalurahan Baciro, Kapanewon Gondokusuman, Yogyakarta menjadi kian rapi. Tak ada lagi stok barang tidak terorganisir sehingga memudahkan Rita dan tim melakukan pengecekan jumlah barang.

Begitu juga dengan area kerja ABC Woodentoys yang bersih dan efisien. Semua peralatan dan bahan baku punya lokasi khusus. Sehingga memudahkan tim produksi yang sebagian di antaranya merupakan penyandang disabilitas, menemukan apa yang dibutuhkan dengan cepat, menghemat waktu, dan mengurangi kebingungan.

Fasilitas lain yang diterima ABC Woodentoys adalah pemasaran. Yayasan Astra rupanya membantu memasarkan produk UMKM yang sudah sesuai dengan standar industri kepada potential offtaker. 

Rita berkisah, pernah diajak untuk mengikuti pameran di GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) tahun 2022 dan INACRAFT pada 2024.

"Selama berada di bawah binaan Yayasan Astra, kami benar-benar dicek, dimonitor. Dari situlah, kami tertantang untuk menjadi UMKM yang mandiri," katanya.

Ucapan itu bukanlah tanpa bukti. ABC Woodentoys kini telah menjadi UMKM mandiri. Bahkan selama tiga tahun berturut-turut, ABC Woodentoys sukses meraih gelar juara dalam kompetisi rutin yang digelar Yayasan Astra.

Rinciannya, pada tahun 2022, ABC Woodentoys menjadi UKM Mandiri. Setahun kemudian, meraih juara 1 Lomba QCC Yayasan Astra - YDBA tingkat nasional. Tahun 2023, giliran ABC Woodentoys dinobatkan sebagai UMKM Mandiri Kerajinan/Kuliner Terbaik YDBA.

Wanita kelahiran 14 Juli 1970 ini mengungkapkan, apa yang diberikan Yayasan Astra kepada usahanya merupakan perwujudan filosofi 'Beri Kail Bukan Ikan' yang diyakini yayasan.

"Prinsip 'Beri Kail Bukan Ikan' sangatlah tepat, karena kail tidak ada habisnya, sedangkan kalau dikasih ikan, dimakan ya habis. Jadi Yayasan Astra kasih kail, umpannya tergantung UMKM, mau nggak diajak maju? Nah, agar dapat 'ikan' yang besar, maka UMKM harus kreatif, inovatif, kolaboratif, dan yang paling penting, konsisten," pungkas Rita. (*)

Sumber: TribunSolo.com

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan