ILUNI FEB UI Soroti APBN 2026: Belanja Populis Dinilai Hambat Transformasi Fiskal
APBN 2026 dinilai terlalu konsumtif. Akademisi desak reformasi fiskal, pemerintah bersikukuh jaga stabilitas. Siapa yang benar?
Penulis:
willy Widianto
Editor:
Acos Abdul Qodir
Tribunnews.com/Istimewa
APBN DAN FISKAL — Forum diskusi APBN 2026 digelar bersama Ikatan Alumni FEB UI dan Fraksi Partai NasDem di Kompleks Parlemen, Senayan, Jumat (3/10/2025). Diskusi menyoroti dominasi belanja populis dan mendesak reformasi fiskal agar APBN lebih produktif dan berkeadilan.
“Di tengah dunia yang penuh gejolak, cita-cita bangsa kita tidak berubah: berdaulat, adil, dan makmur. APBN adalah alat untuk mencapai cita-cita tersebut,” ujar Suahasil dalam forum Breakfast ILUNI FEB UI, Agustus lalu.
Ia menegaskan bahwa belanja negara tetap diarahkan pada penguatan sektor pangan, energi, pendidikan, kesehatan, koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta pelaksanaan program MBG.
Baca Juga
Legislator PAN Harap Pemerintah Tak Gegabah Naikkan Cukai Tembakau |
![]() |
---|
APBN 2026 Disahkan, Ini Daftar Anggaran yang Alami Kenaikan |
![]() |
---|
DPR Sahkan APBN 2026 Senilai Rp 3.842 Triliun |
![]() |
---|
293 Anggota DPR RI Hadiri Rapat Paripurna Pengesahan APBN 2026 |
![]() |
---|
Purbaya Semprot Satgas BLBI: Cuma Bikin Ribut, Banyak Gaya, Duitnya Mana? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.