Selasa, 28 Oktober 2025

AZEC: Airlangga Beber Peluang RI di Pembiayaan Transisi Energi dan Pasar Karbon

Indonesia berpeluang besar memperkuat pembiayaan transisi energi dan pengembangan pasar karbon yang melimpah dari Indonesia

|
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Choirul Arifin
Handout/IST
TRANSISI ENERGI - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mewakili Pemerintah Indonesia saat pernyataan bersama pemimpin Asia Zero Emission Community (AZEC) ke-3 di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (26/10/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mewakili Pemerintah Indonesia menghadiri Asia Zero Emission Community (AZEC) ke-3 di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (26/10/2025).

Dalam pernyataan bersama yang dibuat di forum ini, para pemimpin negara dari Australia, Brunei, Kamboja, Indonesia, Jepang, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam mendeklarasikan lima komitmen bersama.

Airlangga mengatakan, Indonesia sangat diuntungkan dengan lima penyataan bersama yang dideklarasikan para pemimpin negara anggota.

PASAR KARBON - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama pemimpin dari sejumlah negara saat menghadiri Asia Zero Emission Community (AZEC) ke-3 di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (26/10/2025).
PASAR KARBON - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama pemimpin dari sejumlah negara saat menghadiri Asia Zero Emission Community (AZEC) ke-3 di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (26/10/2025). (handout)

“Pemerintah Indonesia berpeluang besar memperkuat pembiayaan transisi energi dan pengembangan pasar karbon yang melimpah dari Indonesia," kata Airlangga, di Kuala Lumpur, Minggu.

Airlangga menambahkan, selain berpotensi meluaskan pasar karbon dan mempercepat transisi energi, Indonesia juga bakal mendapat dukungan teknologi dekarbonisasi.

Hal ini mencakup hidrogen, energi terbarukan, dan solusi untuk efisiensi energi.

Menurut Menko Perekonomian, deklarasi lima komitmen bersama para pemimpin negara juga bakal meningkatkan posisi Indonesia dalam kemitraan strategis sektor energi di kawasan Asia.

Tujuan besarnya yakni mencapai Net Zero Emissions 2026.

"Ini meningkatkan posisi Indonesia dalam kemitraan strategis energi kawasan untuk mencapai Net Zero Emission 2060. Ini keuntungan bagi Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto," ujar Airlangga.

Dalam pertemuan ke-3 pemimpin negara anggota AZEC di Kuala Lumpur, dipimpin Perdana Menteri Jepang dan Perdana Menteri Malaysia.

Pertemuan ini membahas strategi untuk mempercepat transisi energi dan dekarbonisasi di kawasan Asia. Ada lima komitmen yang disepakati para pemimpin negara. Pertama, dukungan pada target iklim global.

Para pemimpin negara berkomitmen mengurangi emisi gas rumah kaca agar sejalan dengan batas pemanasan global 1,5 derajat celcius dan pencapaian net-zero emissions.

Hal ini sejalan dengan hasil Global Stocktake (GST) COP28.

Baca juga: Transisi Energi Jadi Momentum Emas Indonesia Keluar dari Middle Income Trap

Kedua, Transisi Energi yang Adil, Terjangkau, dan Inklusif. AZEC mendukung penuh transisi energi yang tidak membebani ekonomi negara berkembang, menjamin akses energi untuk masyarakat, dan meningkatkan ketahanan energi kawasan Asia.

Komitmen ini sejalan dengan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) dan Free and Open Indo-Pacific (FOIP).

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved