Sektor Manufaktur Tumbuh 5,58 Persen, Ditopang Industri Makanan-minuman
Industri sektor manufaktur Indonesia tumbuh 5,58 persen di triwulan III 2025, sementara industri makanan dan minuman (mamin) tumbuh 6,49 persen.
Ringkasan Berita:
- Industri sektor manufaktur Indonesia tumbuh 5,58 persen di triwulan III 2025.
- Industri makanan dan minuman (mamin) tumbuh 6,49 persen dan industri logam dasar naik 18,62 persen.
- Sektor industri pengolahan diyakini akan terus tumbuh lebih kuat tahun ini
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Industri sektor manufaktur Indonesia tumbuh 5,58 persen di triwulan III 2025 atau di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya 5,04 persen.
Pertumbuhan sektor ini ditopang oleh meningkatnya permintaan pasar domestik dan ekspor. Beberapa subsektor industri mencatatkan pertumbuhan signifikan.
Menurut catatan Kementerian Perindustrian, industri makanan dan minuman (mamin) tumbuh 6,49 persen, didorong peningkatan produksi CPO (crude palm oil) dan produk turunannya.
Selanjutnya, industri logam dasar mencatat lonjakan hingga 18,62 persen, seiring meningkatnya permintaan ekspor produk besi dan baja.
Sementara itu, industri kimia, farmasi dan obat tradisional tumbuh 11,65 persen berkat peningkatan produksi bahan kimia dan barang kimia untuk pasar dalam negeri dan ekspor.
Subsektor industri mesin dan perlengkapan, serta industri pengolahan lainnya, jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan juga menunjukkan kinerja kuat dengan pertumbuhan masing-masing 11,74 persen dan 16,30 persen.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, pertumbuhan yang solid di berbagai subsektor ini menunjukkan efektifnya strategi pemerintah mendorong industrialisasi sumber daya alam.
Begitu juga strategi perlindungan pasar domestik dari gempuran banjir produk impor, penguatan teknologi produksi, pengembangan tenaga kerja industri dan memperkuat ekosistem rantai pasok nasional telah berjalan efektif.
"Ke depan, kami akan terus memperkuat kebijakan yang berbasis peningkatan produktivitas dan daya saing industri," tutur Agus dalam keterangan, Rabu (5/11/2025).
Baca juga: Perkuat Sektor Manufaktur, RI dan Jepang Kerjasama Pengembangan Industri Mold and Dies
Kementerian Perindustrian berkomitmen menjaga momentum positif ini melalui berbagai program strategis, seperti Strategi Baru Industrialisasi Nasional (SBIN), peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), pengembangan industri halal, transformasi industri hijau, serta dukungan terhadap investasi berorientasi ekspor dan inovasi teknologi hijau.
Baca juga: Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Menkeu Purbaya Sebut RI Harus Perkuat Sektor Manufaktur
Menperin menambahkan, berkat arahan dan keberpihakan Presiden Prabowo pada industri dalam negeri, kerjasama antar Kementerian/Lembaga dan pemerintah daerah, serta kolaborasi semua pihak dalam ekosistem industri maka pencapaian industri ini dapat diraih.
"Dengan sinergi antara kebijakan pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat, kami optimistis sektor industri pengolahan akan terus tumbuh lebih kuat tahun ini dan menjadi pondasi utama menuju Indonesia Emas 2045," kata Agus.
| Industri Mamin Catat Kinerja Positif, Triwulan II 2025 Tumbuh 6,15 Persen |
|
|---|
| Industri Mulai Matikan Lini Produksi karena Pasokan Gas Seret, Kemenperin Bentuk Pusat Krisis HGBT |
|
|---|
| Transformasi Digital di Sektor Manufaktur Perlu Dukungan SDM dan Sinergi Teknologi |
|
|---|
| Sektor Manufaktur Paling Banyak Lakukan PHK, Ini Kata Wamenperin |
|
|---|
| Kasus PHK Melonjak, Sektor Manufaktur dan Furnitur Penyumbang Terbesar |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.