Proyeksi Okupansi Hotel InJourney 72 Persen di Natal dan Tahun Baru 2026

Ringkasan Berita:

• InJourney Hospitality memproyeksikan tingkat okupansi hotel yang dikelolanya mencapai 72 persen selama libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
• InJourney Hospitality mengelola 36 hotel di seluruh Indonesia dengan okupansi tertinggi hotel-hotel yang berada di Bali.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney bidang perhotelan, yakni InJourney Hospitality memproyeksikan tingkat okupansi hotel yang dikelolanya mencapai 72 persen selama libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

Okupansi merupakan gambaran tingkat keterisian atau presentase pemanfaatan suatu tempat, fasilitas, atau kapasitas tertentu dalam periode waktu tertentu.

Untuk perhotelan, okupansi merujuk pada berapa persen kamar hotel yang terisi dibandingkan kamar hotel yang tersedia.

Direktur Utama InJourney Hospitality Christine Hutabarat mengatakan, peningkatan itu disebut mulai terjadi pada 18 Desember 2025.

Peningkatan tersebut naik sekitar 3 persen dibandingkan tahun lalu.

"Jadi harapannya nanti kita bisa proyeksi dari tanggal 18 Desember sampai tanggal 4 Januari itu bisa diangka 72 persen," ujar Christine di Kantor Sarinah, Selasa (18/11/2025).

Christine menjelaskan, saat ini InJourney Hospitality mengelola 36 hotel di seluruh Indonesia. Klaster Bali menjadi wilayah dengan okupansi tertinggi mencapai 78 persen.

Okupansinya berdasarkan kelas hotel bintang 5 sebanyak 74 persen, bintang 4 sebesar 78 persen dan bintang 3 sekitar 72 persen.

"Jadi peningkatan okupansinya kira-kira di angka 3 persen dan masih di klaster Bali sih nomor 1, lalu nomor 2 klaster Jawa lalu klaster Sumatera, Kalimantan, Sulawesi," tegasnya.

Di sisi lain, Christine menyatakan bahwa InJourney Hospitality memastikan seluruh hotel siap menyambut libur akhir tahun dengan berkolaborasi dengan stakeholder yang ada.

Baca juga: Biayai Ekspansi Hotel, Pollux Percepat Pelunasan Utang ke BNI Rp100 Miliar

Kesiapannya meliputi pelatihan staf untuk mempercepat proses check in dan check out, pembentukan task force 24 jam, penambahan seasonal staff dan kampanye early booking di berbagai kanal digital.

"Tentunya yang enggak kalah penting adalah guest experience dari tamu-tamu kita, bagaimana kita menyiapkan seasonal thematic event," ungkap dia.