Virus Corona
UPDATE Virus Corona: Pasien Positif 117 Orang, Jokowi Minta Kepala Daerah Tentukan Statusnya
Juru bicara penanganan virus corona Achmad Yurianto mengatakan ada 21 kasus positif corona baru pada Minggu (15/3/2020).
Penulis:
Arif Tio Buqi Abdulah
Editor:
Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara penanganan virus corona Achmad Yurianto mengatakan ada 21 kasus positif corona baru pada Minggu (15/3/2020).
Tambahan 21 kasus baru tersebut, 19 diantaranya ditemukan di Jakarta, sementara 2 lainnya ada di Jawa Tengah.
“Per hari ini dari lab yang saya terima pagi ya, hari ini kita dapatkan 21 kasus baru dimana 19 di antaranya di Jakarta, 2 di Jawa Tengah,” kata Yuri di Komplek Istana Negara, Minggu (15/3), dilansir situs Kementerian Kesehatan.
Sebelumnya Ahmad Yurianto menyampaikan pada Sabtu (14/3/2020) pasien positif corona berjumlah 96 orang.
Baca: Benarkah Pasien Virus Corona Bisa Sembuh Sendiri? Penjelasan Ahli Imunologi Unair & Dokter Spesialis
Dengan tambahan 21 pasien positif tersebut, total secara keseluruhan yakni berjumlah 117 pasien.
Ia menjelaskan bahwa data update pasien positif corona itu akan dikirim ke rumah sakit guna menjelaskan kepada pasien terkait dengan kondisinya.
Yuri mengatakan, pasien berhak mengetahui terkait kondisinya dan alasan mengapa pasien diisolasi.
Nantinya, dokter yang menangani pasien juga akan menyampaikan ke Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat untuk selanjutnya dilakukan tracing kontak.
“Dokter pun harus menyampaikannya ke Dinkes setempat karena ini penting dalam konteks untuk tracing,” tambah Yuri.
Baca: Selain Budi Karya, 2 Menteri Jokowi Dikabarkan Tertular Virus Corona, Erick Thohir Langsung Tes
Baca: Upaya Pencegahan Corona, Anies Beri 7 Imbauan untuk Warga Jakarta
Dinkes juga akan meneruskan informasi tersebut kepada kepala daerah untuk selanjutnya disampaikan kepada masyarakat berikut langkah yang harus dilakukan masyarakat.
Ia menegaskan virus corona yang telah ditetapkan WHO menjadi pandemik ini harus ditangani dengan pendekatan komunitas.
Oleh karena itu, semua pihak dari pemerintah pusat maupun kepala derah termasuk masyarakat harus berpartisipasi dalam pencegahannya.
Sementara itu, Presiden Jokowi juga mengimbau kepada kepala daerah agar meninjau wilayahnya guna dapat menentukan status daerahnya masing-masing.
Menurutnya, penyebaran covid-19 di Indonesia derajatnya bervariasi antar daerah.
"Oleh karena itu saya minta kepada seluruh gubernur, bupati, wali kota untuk terus memonitor kondisi daerah dan terus berkonsultasi dengan pakar medis dalam menelaah situasi yang ada," kata Jokowi dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Minggu (15/3/2020) siang.
Baca: Ridwan Kamil Umumkan Siswa Belajar di Rumah, Kurikulum Telah Disiapkan
Baca: Penjelasan Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia soal Bagaimana Menyikapi Virus Corona
Jokowi juga meminta kepala daerah untuk berkonsultasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk menentukan status daerahnya.
"Terus berkonsultasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk menentukan status daerahnya, siaga darurat ataukah tanggap darurat bencana non alam" jelas Jokowi, seperti disiarkan Tv One.
Jokowi juga meminta agar masyarakat tetap tenang dalam menghdapai situasi yang terjadi saat ini.
Ia mengatakan bahwa masyarakat perlu mengurangi aktivitas untuk bertemu orang banyak.
"Saya minta tetap tenang, tidak panik, tetap produktif dengan meningkatkan kewaspadaan agar sebaran Covid-19 bisa kita hambat. Dalam kondisi ini saatnya kerja dari rumah, belajar di rumah, ibadah di rumah," kata Jokowi.
(Tribunnews.com/Tio/Isnaya)