Jumat, 10 Oktober 2025

Virus Corona

UPDATE Covid-19: Pasien Positif 134 Orang, Jubir Corona Minta Masyarakat Isolasi Diri Sendiri

Jumlah pasien positif corona bertambah manjadi 134 orang per Senin (16/3/2020) siang.

KOMPAS.com/Ihsanuddin
Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan virus Corona, Achmad Yurianto(KOMPAS.com/Ihsanuddin) 

TRIBUNNEWS.COM - Jumlah pasien positif corona bertambah manjadi 134 orang per Senin (16/3/2020) siang.

Hal itu diungkapkan juru bicara pemerintah terkait penanganan virus corona, Achmad Yurianto di RSPI Sulianti Saroso Senin (16/3/2020) sore.

"Ada penambahan kasus sebanyak 17 kasus confirm positif yang baru, rinciannya berasal dari Provinsi Jawa Barat 1, dari Provinsi Banten 1, dari Provinsi Jawa Tengah 1, dari DKI 14, " kata Yuri dalam keterangannya seperti disiarkan Kompas TV.

Sebelumnya pada Minggu (15/3/2020) pasien positif corona di Indonesia tercatat 117 yang terkonfirmasi.

Sementara itu, terkait pasien dinyatakan sembuh, pada hari yang sama bertambah ada tiga pasien yang bebas corona.

Dari hasil pemeriksaan laboratorium dua kali berturut-turut, ketiganya dinyatakan negatif dari virus corona.

"Kami periksa dua kali berturut turut untuk virus ini dan sudah benar-benar negatif," kata Yuri..

"Artinya secara fisik sudah tidak ada keluhan sama sekali, sudah nampak sehat."

"Dan juga secara laboratorium sudah tidak ada lagi virus yang berada di dalam tubuhnya."

"Dan kami meyakini bahwa beliau bertiga sudah memiliki imunitas untuk kebal terhadap infeksi virus ini," terang Yurianto.

Baca: RSUP Persahabatan Rawat 26 Pasien Terkait Virus Corona, 6 Sudah Dinyatakan Sembuh

Baca: BREAKING NEWS - Jokowi Bicara Soal Lockdown: Itu Kebijakan Pemerintah Pusat

Dari ke hari, penyebaran virus corona di Indonesi semakin meningkat, Yuri menyampaikan masyakarakat bisa melakukan self isolated atau mengisolasi diri sendiri untuk mencegah penularan virus di masyarakat.

"Segera temukan kasus positif di masyarakat kemudian lakukan isolasi agar tidak menjadi sumber penularan di masyarakat," terangnya.

"Hal itu dilakukan dengan tracing, kita akan telusuri alamatnya di mana, dan 14 hari apa saja aktivitasnya, dari sini adanya penelusuran kontak baru," jelas Yuri, Senin (16/3/2020).

Ia menegaskan bahwa pemerintah akan terus melakukan kontak tracing.

Dari tracing tersebut, ditemukan kasus positif corona yang tanpa gejala dan dilakukan karantina sendiri di rumahnya.

"Ada kasus positif tanpa gejala, kita lakukan karantina di rumahnya sendiri."

"Pedoman bagaimana lakukan karantina sudah dibuat oleh kementerian kesehatan yang ada di lamannya," ujar Yuri.

Untuk itu, Yuri menegaskan, butuh kendali penuh di masyarakat agar kontak tracing dari pasien positif corona bisa segera dibutuhkan.

Baca: Ciri-ciri Orang Terkena Virus Corona, Berikut 11 Cara Pencegahan Covid-19

Baca: Cara Membuat Hand Sanitizer dan Cara Cuci Tangan Sesuai Rekomendasi WHO

Baca: Penjelasan Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia soal Bagaimana Menyikapi Virus Corona

Sementara itu, Presiden Jokowi (Jokowi) dalam keterangan pers Senin (16/3/2020) menekankan bahwa saat ini yang perlu dilakukan yakni mengurangi aktivitas diluar rumah.

"Sekarang ini yang paling penting yang perlu dilakukan adalah bagaimana kita mengurangi dari satu tempat, ke tempat yang lain," kata Jokowi di Istana Bogor.

Masyarakat perlu menjaga jakar dan mengurangi tempat kerumunan yang berisiko membawa lebih besar membawa penyebaran covid-19.

"Menjaga jarak dan mengurangi kerumuman orang yang membawa resiko lebih besar pada penyebaran covid-19" jelas Jokowi.

Ia juga meminta untuk penyampaian informasi terkait covid-19 dilakukan secara satu pintu yakni melalui satgas covid-19.

Hal itu dilakukan guna menghindari kesimpangsiuran informasi yang nantinya akan diterima masyrakat.

"Untuk menghindari kesimpangsiuran informasi yang disampaikan kepada publik saya juga minta agar satgas covid-19 menjadi satu-satunya rujukan informasi kepada msyarakat," tandasnya.

Baca: Rapat Online Jokowi Bersama Para Menteri, Bahas Percepatan Ekonomi Hadapi Virus Corona

Baca: Kondisi Menteri-menteri Jokowi Pasca-Budi Karya Sumadi Positif Corona

Jokowi meminta kepada kepala daerah yang akan membuat kebijakan besar terkait penanganan virus corona agar membahas terlebih dahulu dengan pemerintah pusat.

Untuk memudahkan berkomunikasi, ia meminta kepada daerah untuk selalu komunikasi dengan kementerian terkait serta satgas covid-19.

"Semua kebijakan besar di tingkat daerah terkait covid-19, harus dibahas dulu dengan pemerintah pusat," jelasnya.

"Untuk mempermudah komunikasi saya minta kepada dearah untuk berkonsultasi membahasnya dengan kementerian terkait dan satgas covid-19" lanjutnya.

Terkait lockdown, ia mengeaskan bahwa itu merupakan kewenangan dari pemerintah pusat.

Menurutnya, pemerintah daerah tidak boleh memutuskan untuk menentukan lockdown terkait daerahnya sendiri.

"Kebijakan lockdown baik di tingkat nasional maupun di tingkat daerah adalah kebijakan pemerintah pusat," kata Jokowi.

Ia tak ingin kebijakan yang diambil nantinya malah justru memperburuk keadaan.

Sejauh ini, ia belum berpikir untuk memutuskan lockdown nasional maupun dalam lingkup daerah.

"Kebijakan ini tidak boleh diambil oleh pemerintah daerah, dan sampai saat ini tidak ada kita berpikiran ke arah kebijakan lockdown," lanjutnya.

(Tribunnews.com/Tio/Inza/Nanda)

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved