Virus Corona
Tak Ada Salahnya Membahas Persiapan Opsi Lockdown DKI Jakarta
Dari total angka tersebut, kasus terbesar ada di DKI Jakarta dengan jumlah positif terkena virus corona 463 orang, sembuh 23 orang dan meninggal 31
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI, Masinton Pasaribu menjelaskan bahwa DKI Jakarta merupakan episentrum penyebaran virus corona (Covid-19).
Per Rabu (25/3), jumlah orang positif COVID-19 di Indonesia mencapai 790 orang dan 58 orang meninggal dunia serta 31 sembuh.
Dari total angka tersebut, kasus terbesar ada di DKI Jakarta dengan jumlah positif terkena virus corona 463 orang, sembuh 23 orang dan meninggal 31 orang.
Rasio kematian di DKI Jakarta akibat wabah virus corona sebesar 6,7 persen atau sebanyak 31 orang.
Adapun yang sembuh dari total 463 kasus itu sebanyak 23 orang, atau 4,9 persen.
Baca: RS Darurat Virus Corona Wisma Atlet Kemayoran Tidak Terima Pasien Anak, Ini Alasannya
"Dengan peningkatan jumlah kasus yang terkena virus corona di wilayah DKI Jakarta, dapat dikatakan bahwa pusat penyebaran terbesar atau episentrum virus corona di Indonesia adanya di DKI Jakarta," kata Masinton dalam keterangan persnya, Kamis (26/3/2020).
Dengan perkembangan situasi demikian, Masinton mengatakan sudah saatnya pemerintah pusat dan pemerintah daerah DKI Jakarta duduk bersama untuk mengambil langkah-langkah konkret.
Terutama guna meminimalisir penyebaran virus corona di wilayah DKI Jakarta.
Menurutnya, tidak ada salahnya membahas dan mempersiapkan opsi lockdown sebagai alternatif terakhir untuk wilayah Provinsi DKI Jakarta.
Penerapan opsi lockdown di berbagai negara ternyata efektif meminimalisir penyebaran virus corona.
Baca: Ketua Perawat Indonesia Sebut Sudah Ada Tenaga Medis Menyerah karena Kurang APD: Tak akan Mau Layani
"Meskipun lockdown bukan cara tunggal dalam melawan pandemi virus corona, namun untuk saat ini opsi lockdown masih merupakan pilihan efektif yang dilakukan berbagai negara guna meminimalisir penyebaran virus corona di tengah-tengah masyarakatnya," jelas Masinton.
Berkaca dari Malaysia yang memperpanjang masa lockdown hingga 14 April 2020 karena kasus infeksi corona tertinggi di Asia Tenggara ada di Malaysia dengan 1.796 kasus.
Masinton menegaskan agar tidak ada egoisme kebijakan antara pemerintah pusat maupun pemerintah daerah DKI Jakarta.
Keselamatan dan kesehatan rakyat adalah yang utama.
"Singkirkan egoisme, bangun sinergitas dan solidaritas antar pemerintahan pusat dan daerah," tegas Masinton.
Baca: Prabowo, Anies Baswedan, dan Megawati Sampaikan Duka Cita atas Meninggalnya Ibunda Jokowi