Senin, 6 Oktober 2025

Virus Corona

Kisah Tukang Potong Rambut di Tengah Pandemi Corona: Belum di-Lockdown aja Pelanggan Sudah Sepi

Seorang pemotong rambut atau barber di sebuah Barbershop yang berada di Kota Depok mengeluhkan sepinya pelanggan, padahal wilayahnya tidak di-lockdown

Penulis: Yulis
Editor: Dewi Agustina
WARTA KOTA/WARTA KOTA/Nur Icshan
JALAN LENGANG - Suasana Jalan protokol, salah satu jalan protokol di Kota Tangerang, terlihat lengang dari kendaraan, Senin (30/3/2020). Kondisi jalan yang sepi diduga karena warga memilih tinggal di rumah sesuai himbauan pemerintah, ketimbang pergi keluar namun terancam wabah Covid-19. WARTA KOTA/Nur Icshan 

Saat weeekend, Sabtu-Minggu atau tanggal merah, pelanggannya yang memotong rambut bisa mencapai 40 orang.

Baca: ‎Masih Belum Lengkap, Jaksa Penuntut Kembalikan Berkas Tiga Tersangka Kasus Jiwasraya

Baca: Surat Edaran Pemkot Ambon, Warga Diimbau Berjemur di Bawah Sinar Matahari Mulai Besok Pagi

"Sekarang ini paling sehari cuma 4 sampai 5 orang. Hari Minggu lalu rekor, bisa tujuh orang yang datang ke sini," ujarnya.

Biaya potong rambut di barbershop tersebut Rp 40 ribu sudah termasuk cuci rambut dan pemakaian hair tonic.

Sebagai pekerja, Ardi mengaku digaji harian sebesar Rp 150 ribu per hari.

"Nggak tahu kalau makin sepi pelanggannya," ujarnya.

Ardi juga tahu istilah lockdown. Menurutnya, lockdown itu artinya warga tidak boleh ke luar rumah.

"Kalau jadi di lockdown, pelanggan enggak boleh datang ke barbershop dong. Terus gimana nasib saya," lanjutnya.

Bekerja di tengah ancaman virus corona sebenarnya juga membuat nyali Ardi juga ciut.

Namun karena kebutuhan hidup, maka ia tetap bekerja meski harus bersentuhan secara langsung dengan pelanggan yang dipotong rambutnya.

Baca: Kota Salatiga Kini Berstatus Tanggap Darurat Setelah Salah Satu Warganya Positif Covid-19

Baca: Komisi III DPR Rapat Virtual dengan Kapolri Bahas Penanganan Virus Corona

Oleh karena itu, ia selalu memakai masker, rajin mencuci tangan dengan hand sanitizer serta minimal sehari sekali menyemprot ruangan kerjanya dengan disinfektan.

"Takut sih terkena Corona. Tapi saya harus bekerja," ujarnya.

Ardi pun mematuhi imbauan pemerintah untuk berdiam diri di rumah.

Makanya, ia tak pernah ke luar dari ruko tempat bekerja sekaligus tempat tinggalnya.

Ia pun juga memilih memasak sendiri untuk menghindari kerumunan orang di warung tempat makan.

Di Barbershop tempat bekerjanya, hampir setiap hari selalu didatangi petugas untuk mengecek prosedur kebersihan pencegahan Corona.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved