Senin, 8 September 2025

Virus Corona

Lockdown Corona di China, Kasus Perceraian dan Kekerasan Meningkat, Mengapa?

Wan menyoroti bahwa kantor polisi daerah Jianli di Jingzhou telah menerima 162 laporan tentang kekerasan dalam rumah tangga pada bulan Februari.

STR/AFP
Foto diambil pada Rabu, 23 Maret 2020 menunjukkan penduduk bersorak saat anggota tim bantuan medis dari Chongqing berangkat untuk pulang setelah membantu upaya pemulihan virus corona atau COVID-19 di daerah Yunmeng, di kota Xiaogan di Provinsi Hubei, China Tengah. China pada 24 Maret 2020 mengumumkan bahwa lockdown terhadap lebih dari 50 juta orang di Provinsi Hubei akan dicabut. 

TRIBUNNEWS.COM - Penguncian wilayah atau lockdown yang sudah dilakukan di China untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19) berdampak bagi masyarakat.

Selain kesehatan, kasus sosial rumah tangga keluarga menjadi imbas adanya lockdown.

Kasus perceraian dan kekerasan dalam rumah tangga diketahui meningkat sejak Februari dan puncaknya pada Maret kemarin.

Baca: Gejala Virus Corona: Tekan Dadamu & Masa Inkubasi Covid-19

Dikutip dari mothership.sg, media lokal dan juga Global Times melaporkan bahwa banyak keluarga melaporkan kasus perceraiannya di daerah Muluo dan Xi'an, ibu kota Provinsi Shaanxi.

Pada Februari dan Maret lonjakan kasus KDRT 

Di Xi’an, Global Times menyatakan bahwa kantor pendaftaran perkawinan Xi mencatat jumlah pengajuan perceraian yang tak pernah terjadi sebelumnya.

Lonjakan pengajuan meningkat meski kantor baru dibuka pada 1 Maret setelah ditutup karena lockdown.

Meskipun jumlah total perceraian tidak dilaporkan, namun kantor tersebut mencatat adanya 14 pengajuan perceraian pada 5 Maret lalu.

Sementara itu, kota Miluo melaporkan bahwa terdapat kasus 206 perceraian, dari 10 Februari hingga 19 Maret.

Rinciannya terdapat 18 kasus perceraian per hari.

Seorang pejabat di Pusat Registrasi Pernikahan Miluo menyatakan bahwa ada saat-saat ketika staf pegawai tidak punya waktu untuk minum air alias kewalahan melayani pengajuan perceraian..

Pasalnya, prosedur perceraian membutuhkan waktu sekitar satu jam 40 menit untuk menyelesaikannya.

Baca: Tips Kurangi Risiko Tertular & Gambar Poster Pencegahan Covid-19

Seorang pejabat dari kantor pendaftaran perkawinan Xi, yang bermarga Wang, menjelaskan bahwa lockdown akibat pandemi corona membuat hubungan keluarga menjadi tegang.

“Sebagai akibat dari epidemi, banyak pasangan telah terikat satu sama lain di rumah selama lebih dari sebulan, itu berpotensi konflik, ditambah lagi kantor telah ditutup selama sebulan, oleh karena itu pengajuan perceraian meningkat secara tajam," katanya.

Penyebab KDRT

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan