Rabu, 10 September 2025

Virus Corona

Presiden Erdogan Sumbangkan 7 Bulan Gajinya Untuk Bantu Warga Terdampak Corona

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyumbangkan gajinya selama tujuh bulan untuk membantu warga yang terdampak virus corona

Editor: Adi Suhendi
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Ilustrasi virus corona atau covid-19. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, TURKI - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyumbangkan gajinya selama tujuh bulan pada sesi peluncuran Kampanye Solidaritas Nasional untuk membantu Turki memerangi virus corona atau Covid-19.

"Saya meluncurkan kampanye secara pribadi dengan menyumbangkan gaji tujuh bulan saya," kata Erdogan dalam pidatonya, seperti dikutip kantor berita Anadolu, Rabu (1/4/2020).

Erdogan mengatakan, sebelumnya anggota kabinet dalam pemerintahan dan anggota Parlemen telah menyumbangkan 5,2 juta lira Turki (USD791.000) atau sekitar Rp 12 miliar untuk Kampanye Solidaritas Nasional.

Baca: Warga Turki Buru Parfum Selama Wabah Corona, Benarkah Seampuh Hand Sanitizer?

Pemimpin Turki ini menegaskan, tujuan dari kampanye tersebut untuk memberikan dukungan tambahan kepada warga berpenghasilan rendah yang secara ekonomi ikut terdampak.

Pekan lalu Erdogan menerapkan larangan bepergian di dalam kota, membatalkan seluruh penerbangan internasional serta menutup ruang publik di akhir pekan untuk menekan penyebaran virus corona.

Baca: Covid-19 di Turki, Soal Ibadah Haji sampai Badan Amal Lindungi Tuna Wisma

Berdasarkan peta persebaran Covid-19, yang dikeluarkan www.worldometers.info/coronavirus/ pada Rabu (1/4/2020), pukul 15.30 WIB, Turki memiliki kasus positif sebanyak 13.531 dengan kasus kematian 214 kasus.

Update Corona 1 April 2020 Pukul 14.00 WIB: Global 859.924 Kasus, 42.344 Meninggal, 178.363 Sembuh

Berdasarkan data terbaru worldometers.info, Covid-19 telah menginfeksi sebanyak 206 negara, tercatat  hingga Rabu (1/4/2020) pukul 14.00 WIB.

Jumlah pasien yang terinfeksi virus corona sudah sebanyak 859.924.

Sementara update data pada pukul 12.00 WIB, jumlah pasien terinfeksi masih 859.032 kasus.

Baca: UPDATE COVID-19 di Spanyol: 8.189 Orang Meninggal, 19.259 Orang Sembuh

Baca: Update Covid-19 1 April 2020 Pukul 12.00 WIB: Tembus 859.032 Kasus, AS Tambah 1 Kematian

Untuk pasien meninggal dunia akibat virus corona jumlahnya mencapai 42.344 kasus.

Jumlah ini bertambah dari update data sebelumnya pukul 12.00 WIB, pasien meninggal dunia 42.322.

Dengan kata lain, bertambah 22 kasus pasien meninggal dunia secara global dalam rentang waktu 2 jam.

Sementara pasien sembuh di seluruh dunia berjumlah 178.363 kasus.

Jumlah pasien sembuh juga terus bertambah dari update data sebelumnya pukul 12.00 WIB, yakni 178.101.

Meskipun begitu, Amerika Serikat masih menjadi negara dengan jumlah kasus terbanyak per Rabu siang.

Berdasarkan update data ada penambahan kasus baru sebanyak 62, sehingga jumlah total menjadi 188.592 kasus.

Sementara itu, pasien meninggal dunia di Amerika juga bertambah 2.

Baca: Update Corona Dunia Rabu, 1 April Jam 10.00 WIB, Italia dan Spanyol Balap China, AS Tertinggi

Baca: Kembali Naik, Siang Ini RS Darurat Covid-19 Rawat 111 Pasien Positif Virus Corona

Data tersebut menambah panjang daftar pasien meninggal dunia di Amerika total menjadi 4.055.

Penambahan kasus baru juga terjadi di China dengan 36 kasus dan 7 kasus kematian baru.

Total ada 81.554 kasus di China dan 3.312 pasien meninggal dunia.

Selain Amerika dan China, di Austria juga ada penambahan 12 kasus baru, dengan total jumlah kasus menjadi 10.192.

Berikut Update Corona Rabu (1/4/2020) Pukul 14.00 WIB, Dikutip Tribunnews dari worldometer.info:

Jumlah Kasus Global

Total Kasus: 859.924
Kasus Baru: 1.605
Total Kematian: 42.344
Total Sembuh: 178.363

1. Amerika Serikat

Total Kasus: 188,592
Kasus Baru: 62
Total Kematian: 4,055
Total Sembuh: 7,251

2. Italia

Total Kasus: 105,792
Kasus Baru: -
Total Kematian: 12,428
Total Sembuh: 15,729

3. Spanyol

Total Kasus: 95,923
Kasus Baru: -
Total Kematian: 8,464
Total Sembuh: 19,259

4. China

Total Kasus: 81,554
Kasus Baru: 36
Total Kematian: 3,312
Total Sembuh: 76,238

5. Jerman

Total Kasus: 71,808
Kasus Baru: - 
Total Kematian: 775
Total Sembuh: 16,100

6. Perancis

Total Kasus: 52,128
Kasus Baru: - 
Total Kematian: 3,523
Total Sembuh: 9,444

7. Iran

Total Kasus: 44,605
Kasus Baru: - 
Total Kematian: 2,898
Total Sembuh: 14,656

8. UK

Total Kasus: 25,150
Kasus Baru: - 
Total Kematian: 1,789
Total Sembuh: 135

9. Swiss

Total Kasus: 16,605
Kasus Baru: - 
Total Kematian: 433
Total Sembuh: 1,823

10. Turki

Total Kasus: 13,531
Kasus Baru: - 
Total Kematian: 214
Total Sembuh: 243

11. Belgia

Total Kasus: 12,775
Kasus Baru: - 
Total Kematian: 705
Total Sembuh: 1,696

12. Belanda

Total Kasus: 12,595
Kasus Baru: -
Total Kematian: 1,039
Total Sembuh: 250

13. Austria

Total Kasus: 10,192
Kasus Baru: 12
Total Kematian: 128
Total Sembuh: 1,095

14. Korea Selatan

Total Kasus: 9,887
Kasus Baru: 101
Total Kematian: 165
Total Sembuh: 5,567

15. Kanada

Total Kasus: 8,612
Kasus Baru: - 
Total Kematian: 101
Total Sembuh: 1,242

16. Portugal

Total Kasus: 7,443
Kasus Baru: - 
Total Kematian: 160
Total Sembuh: 43

17. Brasil

Total Kasus: 5,812
Kasus Baru: 95
Total Kematian: 202
Total Sembuh: 127

18. Israel

Total Kasus: 5,591
Kasus Baru: 233
Total Kematian: 21
Total Sembuh: 224

19. Australia

Total Kasus: 4,862
Kasus Baru: 99
Total Kematian: 21
Total Sembuh: 345

20. Norwegia

Total Kasus: 4,643
Kasus Baru: 2
Total Kematian: 39
Total Sembuh: 13

(Tribunnews.com/ Ayumiftakhul)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan