Virus Corona
Covid-19 di Turki, Soal Ibadah Haji sampai Badan Amal Lindungi Tuna Wisma
Perkembangan kasus pandemi corona atau Covid-19 di Turki cukup tinggi.
Penulis:
Ika Nur Cahyani
Editor:
Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Perkembangan kasus pandemi corona atau Covid-19 di Turki cukup tinggi.
Menurut catatan World Meters, meski belum ada peningkatan kasus lagi, tapi Turki telah mengantongi 3.629 kasus corona.
Sementara itu, korban jiwa di sana sebanyak 75 orang dengan jumlah pasien sembuh 26.
Bahkan ada sejumlah warga Turki yang terjangkit corona dan meninggal di negeri orang.
Setidaknya ada 50 warga Turki yang tersebar di delapan negara, menurut Wakil Menteri Luar Negeri Turki.
Baca: Febby Rastanty Bersyukur Batal Liburan ke Turki, Awalnya Sempat Kecewa
Baca: Dua Petinju Turki Positif Corona, Komite Olimpiade Internasional (IOC) Dianggap Ceroboh
Pastinya sejumlah kebijakan ditelurkan pemerintah untuk menanggulangi pandemi ini.
Kabar terbaru, pemerintah menangguhkan prosedur haji bagi warga Turki.
Keputusan ini diumumkan otoritas setempat pada Jumat (27/3/2020).
Pelatihan untuk calon jamaah haji dan prosedur untuk bagasi, buku, dan bahan lainnya serta pemilihan dan pelatihan karyawan semuanya dihentikan melansir AA.com.
Menurut Direktorat Urusan Agama Turki, kebijakan ini dilangsungkan sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Pembayaran biaya haji untuk angsuran kedua dihentikan sementara.
Otoritas Turki menyebut, pemerintah Arab Saudi terlalu mendadak saat mengeluarkan kebijakan penutupan umrah beberapa waktu lalu.
Sehingga banyak jamaah dari Turki yang harus kembali pulang.

Sementara itu, sebuah asosiasi atau badan amal di Turki menyoroti tuna wisma yang hidup tidak layak di tengah gempuran wabah corona.
Sebuah asosiasi bantuan atau badan amal Turki itu menyiapkan rencana aksi untuk melindungi tuna wisma di tengah wabah Covid-19 ini.