Virus Corona
Jenazah Korban Corona Masih Bisa Tularkan Virus? Berikut Penjelasan Dokter
Di sejumlah daerah di Indonesia beberapa warga masyarakat menolak pemakaman jenazah korban corona di wilayahnya.
Editor:
Malvyandie Haryadi
"Dalam hal itu memang betul," katanya.
Baca: Iuran BPJS Kesehatan Tetap Naik Padahal MA Sudah Batalkan, Ini Jawaban Manajemen
Baca: Presiden FIFA, Gianni Infantino Anggap Virus Corona Bak Mimpi Buruk Bagi Sepak Bola Dunia
Baca: Luhut Bantah Tudingan yang Sebut Jokowi Lambat Tangani Corona: Proses Pengambilan Keputusan Kentara
Namun dr. Erlina mengatakan, virus corona atau Covid-19 ini merupakan virus baru yang belum diketahui pasti melalui apa saja ia menular.
Maka perlu adanya upaya antisipasi.
"Tapi kita juga perlu antisipasi, ini kan virus baru, penyakit baru, kita tidak tahu," kata dr. Erlina.
"Kita belajar dari flu burung, bahwa kalau pun sudah meninggal virus ini ditemukan di cairan tubuh," imbuhnya.
Ia khawatir kasus serupa juga terjadi di virus Covid-19 ini.
Tenaga kesehatan khawatir cairan tubuh pada jenazah pasien Covid-19 berpotensi menularkan virus kepada pemandi jenazah, atau siapa pun yang terlibat dalam pemulasaraan jenazah pasien.
"Nah kita tahu, proses pemulasaraan jenazah itu kan membersihka mayat, termasuk membersihkan cairan-cairannya," ujar dr. Erlina.
Maka dari itu dibentuklah SOP pemulasaraan jenazah bagi pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
"Kita khawatir ini juga menjadi sumber penularan, itulah sebabnya dibuat SOP seperti itu," ugkapnya.
Namun dr. Erlina mengungkapkan, apabila risiko penularan tersebut bisa diantisipasi, tidak menutup kemungkinan jenazah pasien Covid-19 bisa dimakamkan sesuai aturan keagamaan tertentu, dikafani misalnya.
"Tapi tentu saja kalau bisa diantisipasi untuk proses keagamaan, yang mana pasien harus dikafani mestinya itu juga bisa dilakukan,"
"Walaupun kemudian diberi plastik, dan disalatkan kemudian," ujar dr. Erlina.
Akan tetapi dr. Erlina mengatakan, tetap pihak keluarga sebaiknya tidak mengikuti proses pemulasaraan jenazah untuk mencegah risiko penularan virus Covid-19 tersebut.
"Tapi memang sebaiknya, keluarga tidak ikut proses pemulasaraan jenazah, tapi menerima setelah jadi untuk kemudian disalatkan," ungkap dr. Erlina.