Minggu, 17 Agustus 2025

Virus Corona

Jenazah Korban Corona Masih Bisa Tularkan Virus? Berikut Penjelasan Dokter

Di sejumlah daerah di Indonesia beberapa warga masyarakat menolak pemakaman jenazah korban corona di wilayahnya.

Tribunnews/Irwan Rismawan
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan kepada kerabat dari pasien virus corona atau Covid-19 yang meninggal dan dimakamkan di TPU Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (25/3/2020). 

Sang presenter kemudian memberi contoh penularan melalui kontak tidak langsung tersebut.

"Jadi seperti contoh, saya mungkin batuk kemudian air liur atau dropletnya menempel di meja, nah itulah gunanya didisinfektan?" tanya sang presenter.

"Iya, mejanya yang mesti dibersihin, atau tombol lift, atau pegangan pintu, tangga," ujar Erlina.

"Itu yang diberi disinfektan, bukan manusia," lanjutnya.

dr Erlina Burhan mengungkapkan zat klorin yang terdapat dalam cairan disinfektan sangat berbahaya bila masuk ke dalam tubuh manusia.

"Itu kalau zat klorin (dalam disinfektan) kalau kena mata atau terhirup oleh saluran nafas, bahaya," ujar Erlina.

Ia juga menuturkan bahwa tindakan penyemprotan disinfekta pada manusia tidak direkomendasikan oleh WHO.

"Itu tidak direkomendasikan oleh WHO," ujarnya.

Erlina menjelaskan, cairan disinfektan juga bisa menimbulkan alergi apabila terkena kulit yang sensitif.

Selian itu, cairan disinfektan juga bisa membahayakan mata dan saluran pernapasan bila terhirup.

"Dan kalau misalnya orang yang disemprot alergi, kena kulitnya,"

"Jadi itu tidak baik untuk kulit, untuk mata, dan untuk saluran napas," kata dr Erlina Burhan.

Ia menegaskan mencuci tangan jauh lebih efektif dalam membasmi virus.

"Intinya kalau virus itu di permukaan dan tersentuh oleh kita, yang penting adalah cuci tangan," ujarnya.

Apabila khawatir virus tersebut menempel di pakaian, ia menyarankan agar segera berganti pakaian setelah pulang dari bekerja atau bepergian.

Erlina mengatakan, tidak perlu khawatir jika virus tersebut menempel di kulit, sebab virus tersebut tidak akan bisa bertahan hidup di permukaan kulit.

"Kalau kita khawatir dia (virus) ada di kulit, dia enggak akan jadi penyakit di kulit, dia enggak bisa tembus kulit," tegasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Benarkah Jenazah Pasien Covid-19 Dapat Menularkan Virus? Begini Penjelasan Dokter Spesialis Paru

Sumber: TribunJakarta
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan