Virus Corona
Kata Ahli soal Pemerintah yang Tak Terapkan Lockdown di Indonesia
Ahli memberikan tanggapannya terkait Pemerintah Indonesia yang tak menerapkan lockdown untuk mencegah Covid-19.
Editor:
Pravitri Retno W
Jadi untuk kebutuhan pokok, pembersihan, dan petugas kesehatan tetap terus berjalan.
"Tapi yang bisa working from home (WFH) ya WFH, yang private bisa rolling 50-50," kata dia.
Di Eropa juga melakukan lockdown.
Namun, orang-orang masih bisa melakukan joging sendiri-sendiri, masih bisa ke supermarket, meskipun tidak setiap hari.
Hanya saja, untuk berkumpul ataupun berjemur matahari secara ramai memang sudah tidak diperbolehkan lagi.
"Perlu untuk staf kepresidenan melihat contoh-contoh lain selain India, Manila, dan Wuhan untuk membayangkan soal lockdown (seperti apa)," ujar dia.
Menurut Dian, lockdown ini akan memberikan waktu kepada Pemerintah Indonesia yang saat ini sedang membenahi testing untuk pasien, fasilitas termasuk APD, ICU, dan ventilator yang kurang.
Juga ruang isolasi yang mencukupi serta keperluan medis lainnya dalam membantu penyembuhan pasien Covid-19.
Masyarakat bukan hanya diimbau, melainkan presiden dan pemerintah memang diharuskan WFH bagi mereka yang pekerjaannya bisa WFH.
Jangan berkeliaran dengan segala kegiatan seperti yang umumnya dahulu dilakukan, kecuali para pekerja kebutuhan pokok, petugas kebersihan, dan petugas medis.
Baca: Setelah SBY, AHY dan Ibas Dinyatakan Negatif Corona, Berdasar Hasil Swab Test
Baca: Uni Eropa Minta Maaf Tak Bisa Penuhi Janji Bantuan 100 Miliar Euro Ke Italia untuk Atasi Corona
Dengan demikian, ini juga akan membantu pasien sakit Covid-19 akan sedikit.
Serta antrean di rumah sakit untuk segera ditangani juga bisa teratasi dengan optimal oleh petugas medis.
(KOMPAS.com/Ellyvon Pranita)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Indonesia Tak Pilih Lockdown untuk Perangi Corona, Begini Kata Ahli"