Sabtu, 6 September 2025

Virus Corona

Kata Ahli soal Pemerintah yang Tak Terapkan Lockdown di Indonesia

Ahli memberikan tanggapannya terkait Pemerintah Indonesia yang tak menerapkan lockdown untuk mencegah Covid-19.

AFP/SANJAY KANOJIA
Warga menaiki truk untuk pulang ke kampung halamannya saat pemerintah memberlakukan lockdown, sebagai tindakan pencegahan atas penyebaran virus corona baru Covid-19 di Allahabad, Sabtu (28/3/2020). Pada 28 Maret 2020 puluhan ribu pekerja migran India beserta keluarganya 28 berjuang memasuki bus yang dikelola negara bagian terpadat di India, untuk membawa mereka ke kampung halaman mereka di tengah pandemi virus corona. AFP/SANJAY KANOJIA 

TRIBUNNEWS.COM - Di kala banyak negara lain berhasil menekan transmisi Covid-19 dengan cara lockdown, Pemerintah Indonesia tidak memilih cara ini sebagai solusi memerangi virus corona.

Seorang Epidemiologist Researcher Imperial College London, Dr Dian Kusuma, menyarankan, Indonesia masih perlu melakukan lockdown.

Meskipun sistemnya bisa berbeda dengan lockdown yang dilakukan oleh negara lain.

Dian menuturkan, ia telah mengirimkan memo soal rekomendasi lockdown untuk negara Indonesia sekitar 10 hari sebelum 30 Maret 2020.

Dalam memo yang dikirimkannya tersebut, Dian menceritakan pengalaman negara-negara lain dan keberhasilan dalam menangani kasus Covid-19 yang sedang mewabah di lebih dari 200 negara saat ini.

Baca: UPDATE Corona Hari Ini, 3 April 2020: Jumlah Kasus Jerman Lampaui China, Capai 84.794

Baca: Ciri-ciri Corona Tanpa Gejala Umum: Kehilangan Indra Perasa dan Alami Masalah Pencernaan

Diakui Dian, memang tidak semua negara melakukan dan memiliki pengalaman dalam melakukan lockdown atas persoalan pandemik penyakit.

Jadi yang terbayangkan saat menyebut kata lockdown adalah sistem yang diberlakukan oleh negara China.

Lockdown yang dilakukan di China, seperti yang diketahui adalah melakukan penutupan akses keluar dan masuk di wilayah Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, yang sekaligus merupakan asal mula pandemik virus corona baru SARS-CoV-2.

Tidak hanya akses, masyarakat di kota terisolasi itu pada masa lockdown memang tidak diperbolehkan untuk melakukan segala aktivitas di luar rumahnya.

Termasuk tidak boleh mengungsi ke daerah lain.

Lockdown yang berlangsung hampir dua bulan di Wuhan tidak hanya membuat kota itu seperti kota tak berpenghuni.

Saat lockdown dilakukan, stok kebutuhan makanan juga sempat hampir menipis.

"Karena seluruh dunia ini belum pernah ngalamin lockdown penyakit, jadi yang terbayang yang di China kemarin."

"Tapi, yang saya sampaikan di memo, ada banyak contoh di negara lain yang enggak begitu (seperti sistem lockdown di China)," kata Dian dalam diskusi online bertajuk Covid-19: Tantangan Saat Ini dan Alternatif Solusi Berbasis Bukti oleh Mata Garuda, Senin (30/3/2020).

Dian mencontohkan, Malaysia melakukan lockdown yang sifatnya karantina wilayah parsial.

Baca: Berikut Gejala Corona Terbaru dan Sejumlah Upaya Penyembuhan Covid-19

Baca: Pembahasan Omnibus Law di Tengah Pandemi Corona Dinilai Sebagai Bencana Politik

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan