Jumat, 22 Agustus 2025

Virus Corona

Pentingnya Mengedukasi Pasien Corona, Achmad Yurianto: Nanti Bisa Jadi Agent of Change di Masyarakat

Achmad Yurianto, Jubir corona untuk pemerintah mengatakan pentingnya edukasi tentang virus corona dari pasien.

Penulis: Inza Maliana
Editor: bunga pradipta p
TRIBUN/HO/BNPB
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto menyampaikan keterangan pers terkait updaet pandemik corona di kantor Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Jakarta, Sabtu (28/3/2020). Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mencatat hingga Sabtu, 28 Maret 2020, total positif COVID-19 di Indonesia sebanyak 1.155 kasus, sementara 59 orang sembuh dan 102 meninggal dunia. 

TRIBUNNEWS.COM - Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI, Achmad Yurianto mengatakan pentingnya edukasi masyarakat tentang virus corona.

Terlebih, edukasi tersebut datang dari pasien yang telah pulih dari virus corona.

Yuri, sapaan akrabnya, menjelaskan pasien yang telah pulih justru bisa menjadi agent of change atau pemicu perubahan yang baik bagi keluarga dan masyarakat di dekatnya.

"Kita harus melakukan edukasi terus-menerus dengan benar kepada pasien."

"Harapannya setelah isolasi selesai, pasien yang sembuh memiliki edukasi yang benar dari sisi mencegah."

"Untuk itu ia bisa menjadi agent of change untuk memberikan pemahaman apa itu Covid-19," tutur Yuri dalam video conference di Youtube BNPB, Senin (6/4/2020).

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto. (ist)

Menurut Yuri, jika para pasien yang sembuh bisa mengedukasi dengan benar, maka kepanikan akibat virus corona bisa diredam.

Pasalnya, masih ada masyarakat yang keliru mengartikan penyakit Covid-19.

Hal itu bisa terlihat dari adanya cerita pasien yang terjangkit corona, malah terdiskriminasi di tengah masyarakat.

Oleh sebab itu, Yuri yang juga menjabat sebagai Juru Bicara Penanganan Virus Corona, menegaskan agar masyarakat tidak perlu panik.

Namun, lanjut Yuri, virus corona pun tidak boleh diremehkan.

"Covid-19 tidak perlu membawa kepanikan."

"Tidak boleh panik tapi tidak boleh sembrono dan meremehkan."

"Karena ini penyakit yang bisa disembuhkan," jelas Yuri.

Baca: Kabar Baik Dunia, Italia Catat Kematian Harian Akibat Corona Terendah dalam Dua Minggu Terakhir

Baca: Cerita Pilu Petugas Medis di Italia, Trauma akibat Kematian Rekan Kerja dan Takut Tularkan Keluarga

Imbauan bagi pemudik

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan