Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Singung PSBB, Dokter Minta Perantau di DKI untuk Tidak Mudik: Jakarta adalah Wuhan-nya Indonesia

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Prof. dr. Ari Fahrial Syam meminta warga perantau di DKI tidak mudik lantaran terbukti bisa menularkan pada keluarga.

Penulis: Ifa Nabila
Editor: bunga pradipta p
WARTA KOTA
Sejumlah warga yang hendak mudik ke kampung halaman, disemprot disinfektan saat akan naik bis di Terminal Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (30/3/2020). 

"Ini suatu hal yang harus benar-benar dilakukan, karena angka yang cukup tinggi di Jakarta ini," ungkap Ari.

"Kita tahu ketika dia pulang ke daerah dia akan menularkan kepada orang lain," tambahnya.

Baca: PSBB Diterapkan di Jakarta, Fasilitas Umum Ditutup, Akad Nikah Hanya di KUA

Baca: Tetapkan PSBB Jakarta, Pemprov DKI Distribusikan Sembako Mulai Kamis 9 April 2020

Untuk itu, Ari berharap PSBB bisa diterapkan dengan maksimal sehingga perkiraan jumlah kasus belasan ribu di akhir April tak akan terjadi.

"Jadi ini kalau tidak PSBB tidak benar-benar dilakukan dengan optimal, maka kita bisa tahu angka 150 persen akan naik terus jadi pada akhir April terjadilah menembus angka 10.000," ujarnya.

Ari prediksi korban corona capai belasan ribu

Dalam tayangan itu, Ari menyebut peningkatan kasus corona di Indonesia mencapai 150 persen dalam satu minggu.

"Saya terima kasih tadi Bang Karni men-stress-kan bahwa berarti di dalam satu minggu ini terjadi peningkatan 150 persen," kata Ari.

Jika sampai presentase itu stabil atau semakin meningkat, maka bukan tidak mungkin jumlah korban corona mencapai belasan ribu di akhir April.

"Jadi kalau hitung-hitung terus ini terjadi, memang yang terjadi adalah eksponensial, maka kita bisa bilang di akhir April ini belasan ribu yang akan positif," ujar Ari.

Peningkatan akan terus terjadi, di antaranya jika masyarakat masih banyak yang menyepelekan corona.

Menurut Ari, masih banyak orang yang belum merasa khawatir soal bahaya corona lantaran virus ini tidak terlihat dengan mata telanjang.

"Ini kalau tidak ada upaya-upaya bagaimana eksponensial ini bisa kita flat-kan, kita usaha ke situ," ungkap Ari.

"Sebagian masyarakat itu tahu sebenarnya bahwa virus itu ada di mana-mana bahkan ada yang bilang 'Kan virusnya enggak kelihatan'," tuturnya.

Ari mengungkap banyak orang hanya bisa kapok jika anggota keluarga mereka sudah ada yang positif corona.

"Nah ini memang sekali lagi saya bilang, kalau tidak ada anggota keluarganya yang kena, kapok tuh kurang, belum kapok," ujar Ari.

Baca: Dedie A Rachim Optimis PSBB di DKI Jakarta akan Tekan Corona di Bogor: Per 6 Menit Kita Berinteraksi

Baca: Bahas Upaya Cegah Corona di Bogor, Dedie A Rachim: Tidak Ada Istilahnya Kita Coba-coba

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved