Selasa, 26 Agustus 2025

Virus Corona

UPDATE Corona Indonesia 9 April 2020: 3.293 Pasien Positif, 252 Sembuh, 280 Meninggal Dunia

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto menyampaikan perkembangan penanganan virus corona di Indonesia, Kamis (9/4/2020)

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Covid-19 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah kembali mengumumkan perkembangan penyebaran virus corona (Covid-19) di Indonesia.

Jumlah kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19 masih bertambah.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, menyampaikan, pasien positif corona di Indonesia naik menjadi 3.293 pasien, Kamis (9/4/2020).

Jumlah tersebut meningkat sebanyak 337 orang dari jumlah yang dilaporkan sebelumnya, Rabu (8/4/2020). 

Kasus kematian akibat Covid-19 pun bertambah 40 orang, sehingga kini total kasus kematian berjumlah 280 kasus.

Baca: Cara Mencegah Virus Corona hingga Gejala Ringan yang Tak Boleh Disepelekan

Baca: Anies Baswedan Bicara soal Sanksi Langgar PSBB Wabah Corona di Jakarta: Patroli akan Ditingkatkan

Kabar baiknya, terdapat 30 pasien yang dinyatakan sembuh.

Kini total pasien sembuh bertambah menjadi 252 orang.

Hal itu Yuri sampaikan dalam konferensi pers yang disiarkan langsung melalui kanal Youtube BNPB, Kamis sore.

Menurut data sebelumnya, jumlah pasien positif corona terhitung 2.956 pasien per 8 April 2020.

Sementara, total pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 222 orang dan pasien yang meninggal dunia berjumlah 240 orang.

Sebelumnya, Yuri menyebutkan bahwa masyarakat merupakan ujung tombak untuk menghadapi permasalahan corona.

Sehingga, langkah-langkah pencegahan terjadinya penularan harus diperkuat oleh masyarakat.

Hal-hal yang perlu dilakukan di antaranya, yaitu mengenakan masker kain, bagi masyarakat umum.

Kemudian, Yuri menambahkan, masyarakat juga harus rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air yang mengalir.

"Cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, hindari kerumunan, pembatasan sosial berskala besar akan melakukan itu," lanjut Yuri, Rabu (8/4/2020).

"Kemudian jaga kesehatan diri kita sendiri. istriahat cukup, asupan gizi yang baik, ini menjadi awal bagi kita untuk bisa menjaga kesehatan secara keseluruhan," sambungnya.

Baca: Apa Saja yang Akan Dibatasi dalam Penerapan PSBB sebagai Upaya Mencegah Covid-19?

Lebih lanjut, Yuri pun menekankan pada masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan ke mana pun.

"Jangan melakukan perjalanan ke mana pun. Keluar rumah hanya apabila diperlukan, selebihnya lebih baik di rumah," ujar Yuri.

Masyarakat Wajib Menggunakan Masker Kain Saat Keluar Rumah

Menurut Yurianto, adanya kasus positif di tengah masyarakat menandakan masih adanya sumber penularan.

Dengan demikian, ia menambahkan, mencari sumber penularan Covid-19 dan mengisolasinya adalah kunci pelaksanaan pengendalian penyakit ini.

Selain itu, kini pemerintah mulai mewajibkan seluruh masyarakat untuk menggunakan masker kain saat berada di luar rumah.

Baca: Update Corona di Seluruh Dunia 9 April 2020: Indonesia Masuk 20 Besar Korban Meninggal Terbanyak

Anjuran ini merujuk pada rekomendasi WHO terkait pencegahan penularan virus corona.

"Mulai hari ini, sesuai dengan rekomendasi WHO, kita jalankan masker untuk semua. Semua harus menggunakan masker," kata Yuri dalam konferensi pers yang diunggah kanal Youtube BNPB, Minggu (5/3/2020).

Yuri menegaskan, masker yang dianjurkan untuk dipakai oleh masyarakat umum adalah jenis masker kain.

Sementara masker bedah dan masker N95 hanya digunakan oleh petugas medis.

"Masker bedah, masker N95, hanya untuk petugas medis.

"Gunakan masker kain, ini menjadi penting karena kita tidak pernah tahu di luar, orang tanpa gejala banyak sekali didapatkan di luar, kita tidak tahu, mereka adalah sumber penyebaran penyakit," tuturnya.

Oleh karena itu, Yuri pun mengimbau masyarakat untuk dapat melindungi diri sendiri dengan menggunakan masker kain saat keluar rumah.

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, menunjukkan masker kain 3 lapis yang direkomendasikan agar digunakan masyarakat untuk menangkal virus corona.
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, menunjukkan masker kain 3 lapis yang direkomendasikan agar digunakan masyarakat untuk menangkal virus corona. (Youtube BNPB/via kompas.com)

Yuri menyampaikan, masker kain hanya boleh digunakan maksimal selama empat jam.

Masker tersebut kemudian harus dicuci dengan merendamnya terlebih dahulu di dalam air sabun.

"Masker kain bisa dicuci. Kami menyarankan, penggunaan masker kain tidak lebih dari empat jam kemudian dicuci dengan cara direndam di air sabun kemudian dicuci," terangnya.

"Ini upaya untuk mencegah terjadinya penularan, karena kita tidak pernah tahu di luar banyak sekali kasus yang memiliki potensi menularkan ke kita.

"Di samping mencuci tangan menggunakan sabun selama minimal 20 detik, ini (penggunaan masker) menjadi kunci bagi kita untuk kemudian mengendalikan penyakit ini," tambah Yuri.

Baca: Cara Mencegah Virus Corona saat Berada di Luar hingga Kembali ke Rumah

Lebih lanjut, Yuri mengungkapkan keprihatinan pemerintah atas adanya sejumlah tenaga medis yang tertular Covid-19.

Bahkan, sejumlah tenaga medis pun gugur dalam menjalankan tugasnya.

"Oleh karena itu, komitmen pemerintah sangat kuat untuk melindungi mereka dengan secara terus-menerus mendistribusikan APD (Alat Pelindung Diri) agar mereka bisa bekerja dengan profesional, nyaman, dan tidak ada kekhawatiran terpapar infeksi," kata Yuri.

(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan