Senin, 1 September 2025

Virus Corona

Ahli Virus: Pasien Corona yang Kambuh Tak Bisa Menularkan, tapi Bisa Sebar Virus Lewat Pakaian

Ahli virus drh. Moh Indro Cahyono sebut pasien corona yang kambuh tak bisa menularkan tapi tetap bisa jadi vector. Ini bedanya dengan carrier.

Penulis: Ifa Nabila
Editor: Tiara Shelavie
manchestereveningnews.co.uk
Kota Manchester, Inggris saat pandemi virus corona. 

TRIBUNNEWS.COM - Ahli virus drh. Moh Indro Cahyono menyebut pasien yang sudah pernah terinfeksi virus corona lalu terinfeksi lagi tak bisa menularkan ke orang lain.

Meski demikian, Indro mengingatkan bahwa orang tersebut masih bisa menjadi vector, yakni pembawa virus melalui benda mati seperti pakaian atau permukaan tubuhnya seperti telapak tangan.

Dilansir Tribunnews.com, hal ini dijelaskan Indro dalam teleconference unggahan YouTube Official iNews, Minggu (12/4/2020).

Sebelumnya, Indro menjelaskan corona pada manusia bisa menularkan satu sama lain dan kembali terinfeksi meski telah sembuh.

"Untuk manusia, bisa kita bagi dalam dua kategori, manusia yang baru pertama kali terkena dan yang sudah pernah kena, kemudian sembuh, dan terpapar lagi," terang Indro.

Indro menyebut bagi korban corona pertama kali kemungkinan besar akan mengalami gejala terinfeksi.

Barulah tubuh membentuk antibodi untuk melawan virus selama masa inkubasi.

Baca: Update Corona: Lebih dari 27.000 Spesimen Diperiksa dengan PCR, 20.000 Relawan Direkrut Pemerintah

Baca: Daftar Sebaran Virus Corona di Indonesia Senin (13/4/2020): Lonjakan Kasus di 4 Wilayah

"Untuk yang baru terkena, maka dia akan menimbulkan sakit, selama paling tidak seminggu," ujar Indro.

"Kemudian antibodi kita akan keluar, kemudian akan sembuh dalam waktu 7 sampai 14 hari," sambungnya.

Sementara itu, bagi pasien corona sembuh yang kembali terpapar, tubuh akan membentuk sel memori.

Ilustrasi pasien virus corona.
Ilustrasi pasien virus corona. (Mahadeo Sen/TOI, BCCL, Ranchi)

Sel memori ini memudahkan tubuh untuk mengidentifikasi adanya virus sehingga pertahanan tubuh lebih kuat.

"Dan jika dia sudah pernah kena maka dia akan memiliki sel memori, dan juga memiliki kekebalan terhadap virus Covid-19," ungkap Indro.

"Sehingga pada saat masa kedua dia terkena kembali, maka dia masih bisa terkena, tapi sistem kekebalan tubuhnya dia akan melawan," paparnya.

Sehingga proses penyembuhan pasien corona yang terinfeksi kedua kali kemungkinan besar akan lebih cepat.

Penularan ini rawan terjadi jika pasien corona yang sudah sembuh berada di lingkungan dengan paparan virus yang tinggi.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan