Jumat, 5 September 2025

Virus Corona

Anak Beberkan Isi Chat WA Terakhir Ayahnya yang Meninggal karena Corona: Papa Udah Lemes

Seorang anak bernama David Mulya, membeberkan isi pesan WhatsApp terakhirnya dengan ayahnya yang meninggal dunia karena virus corona.

Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Virus Corona - Seorang anak bernama David Mulya, membeberkan isi pesan WhatsApp terakhirnya dengan ayahnya yang meninggal dunia karena virus corona. 

Namun hanya jenazah dokter tersebut yang tiba di pemakaman tanpa peti mati.

Yayan bercerita mulanya ia menerima telepon dari RSUD Kota Bekasi.

Baca: Detik-detik Pengunjung Kafe dan Warkop di Surabaya Bubar saat Tahu 2 Pengunjungnya Positif Corona

Baca: Pulih dari Corona, Menhub Budi Karya Sumadi Kembali ke Rumah

Pihak rumah sakit meminta Yayan dan timnnya untuk menyiapkan satu liang lahat.

"Ada satu jenazah waktu itu dimakamkan tanggal 26 Maret 2020, saya dapat telfon dari RSUD Kota Bekasi kalau ada satu jenazah yang mau dikirim, saya disuruh siapkan liang," jelas dia.

Ketika ambulan tiba membawa jenazah yang ditunggu, Yayan bersama petugas pemakaman dibuat kaget.

"Ambulan datang sopir yang bawa jenazah pakai pakaian APD langkap, anak-anak tukang gali juga udah siap pakai APD, tapi pas dibuka enggak ada petinya," ujar dia.

Tak sesuai dengan protap Covid-19, Yayan langsung menghubungi RSUD Kota Bekasi.

Bukan tanpa alasan, RSUD Kota Bekasi mengatakan peti mati sudah tak tersedia lagi di tempatnya.

Tak ingin keselamatan petugas pemakaman terancam, Yayan berinisiatif mencari peti mati untuk jenazah tersebut.

Namun usaha Yayan tersebut tak berbuah manis, beberapa yayasan yang ia hubungi juga kehabisan peti mati.

"Saya udah coba cari hubungi beberapa yayasan yang punya peti mati atau pembuatnya enggak ada, kosong sama sekali," ujarnya.

Baca: KTT ASEAN 2020, Sepakat Pastikan Distribusi Pasokan Pangan dan Obat-obatan selama Pandemi Corona

Baca: Mulan Jameela Donasi untuk Bantu Lawan Corona

Terkait masalah jenazah tersebut sudah positif virus corona atau belum, Yayan mengaku tak tahu menahu.

"Kita tidak tahu menahu, rumah sakit cuma bilang harus dimakamkan sesuai protap Covid-19, jenazahnya juga sudah dibungkus rapi tapi beda enggak ada peti matinya," ujar dia.

Pada saat pemakaman, keluarga dari sang pasien pun tidak ada sama sekali yang mengantar.

Padahal menurut dia, peran keluarga amat sangat penting ketika dalam kondisi seperti ini.

Halaman
1234
Sumber: TribunJakarta
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan