Virus Corona
Kisah Teladan di Masa Pandemi, Bocah SD Kuras Tabungan untuk APD hingga Nenek Relakan Bantuan Beras
Di tengah sulitnya masa pandemi virus corona media diramaikan dengan aksi penuh keteladanan bocah kelas 3 SD dan nenek yang peduli orang lain.
Penulis:
Wahyu Gilang Putranto
Editor:
Muhammad Renald Shiftanto
"Nenek ini mengembalikan bantuan beras yang dikasih ke dia. Kita butuh jiwa baik seperti nenek ini," tulisnya.

Baca: Data Corona Terbaru 17 April di 34 Provinsi Indonesia, Sulawesi Selatan Melebihi Jateng dan Banten
Baca: Total 57 Tenaga Medis di RSUP Dr Kariadi Semarang Terkena Virus Corona, Dirut Ungkap Faktor Penyebab
Nenek menolak pemberian beras karena merasa masih mampu mencukupi kebutuhan makanan pokok tersebut.
Sang nenek berujar beras yang dimilikinya masih cukup hingga tiga bulan mendatang.
Nenek tersebut hanya menerima garam dari petugas.
"Tolong kasih (berasnya) ke yang butuh. Kalau garam ini enggak apa-apa buat saya. Kalau beras tiga bulan ke depan saya masih ada, sedang numbuk (padi). Ini tolong diberikan," ungkap sang nenek dalam video tersebut dengan Bahasa Minang.
Berdasar penelusuran Tribunnews, video tersebut pertama kali diunggah oleh akun Facebook Emelia Malalak Faris, Senin (6/4/2020) lalu.
Dari unggahannya, video itu kini telah dibagikan oleh 2.500 pengguna Facebook hingga viral di berbagai media sosial.
Baca: Sembuh dari Corona, Anggota DPRD Sumatera Utara Ceritakan Pengalamannya
Saat dihubungi, Emelia menyebut video tersebut berlokasi di Jorong Sigiran, Nagari Malalak Utara, Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Emelia merupakan Staf Kecamatan Malalak.
Ia membenarkan dialah yang mengunggah video tersebut untuk pertama kalinya di media sosial Facebook.
Emelia mengaku video tersebut direkam oleh perangkat Kecamatan Malalak.
Video tersebut direkam saat pembagian bantuan kepada warga sebagai jaring pengaman sosial dalam pandemi covid-19.
"Itu sumbangan pemerintah berdasar Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)," ujar Emelia saat dihubungi Tribunnews melalui sambungan telepon, Jumat (17/4/2020).
Emilia mengungkapkan nenek tersebut biasa dipanggil Nenek Oped.
Awalnya petugas bermaksud memberikan bantuan berupa 10 kilogram beras dan satu bungkus garam.