Virus Corona
BREAKING NEWS Update Corona 19 April 2020: Total 6.575 Kasus Positif, 686 Sembuh, 582 Meninggal
Penambahan jumlah kasus positif Covid-29 per Minggu (19/4/2020), yang disampaikan Juru Bicara Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto.
Penulis:
Inza Maliana
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Jumlah pasien positif virus corona di Indonesia yang tercatat pada Minggu (19/4/2020) pukul 12.00 WIB terus bertambah.
Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto dalam konferensi persnya, melalui YouTube Kompas TV.
Yuri, sapaannya, mengatakan terdapat 327 kasus baru dari sebelumnya 6.248 kasus.
"Penambahan konfirmasi kasus positif 327 orang, total kasus menjadi 6.575," ujar Yuri, di Gedung Graha BNPB, Jakarta, Minggu (19/4/2020) pukul 15.30 WIB.
Kabar baiknya, ada sejumlah 55 pasien yang berhasil sembuh.
Artinya jumlah pasien sembuh totalnya menjadi 686 dari pasien sebelumnya sebanyak 631 pasien.

Baca: Temuan Baru Peneliti: Virus Corona Menyebar ke Penjuru Dunia Melalui 3 Varian Berbeda
Sementara, kasus kematian masih terus meningkat.
Kini, jumlah korban meninggal dunia akibat virus corona bertambah 47 kasus.
Sehingga total kasus kematian menjadi 582 kasus, dari sebelumnya 535 kasus.
Penambahan kasus positif tersebut tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.
DKI Jakarta masih menjadi provinsi dengan jumlah kasus terbanyak.
Disusul dengan Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Jawa Tengah.
Sementara itu, dalam setiap konferensi persnya, Yuri menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang telah mendukung untuk mengedukasi agar tetap diam di rumah.
"Terima kasih atas upaya masyarakat agar patuh bukan untuk dirinya tetapi untuk bersama."
"Kita sama-sama membutuhkan kerja sama, untuk bersatu dan bersinergi agar covid-19 bisa diselesaikan bersama," ungkap Yuri.
Ia pun mengimbau agar masyarakat tetap menjalankan kegiatan dirumah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Baca: Peneliti Jerman Ungkap Alasan Covid-19 Mudah Menular: Virus Bertumbuh Cepat di Tenggorokan
Pencegahan virus corona menurut WHO