Senin, 1 September 2025

Virus Corona

21 Tenaga Medis di Cirebon Harus Jalani Isolasi Mandiri Setelah Tangani PDP Tak Jujur

21 tenaga medis RST Ciremai Cirebon, Jawa Barat, terpaksa harus menjalani isolasi mandiri setelah menangani seorang pasien.

Editor: Adi Suhendi
Istimewa
Ilustrasi: seorang tenaga medis sedang menangani pasien. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - 21 tenaga medis RST Ciremai Cirebon, Jawa Barat, terpaksa harus menjalani isolasi mandiri setelah menangani seorang pasien.

Komandan Detasemen Kesehatan Wilayah (Denkesyah) 03.04.03 Cirebon, Letkol Ckm dr Wildan Sani SpU, menceritakan kronologi bagaimana 21 tenaga kesehatan tersebut terpaksa harus menjalani isolasi mandiri.

Awalnya, Selasa (14/4/2020) datang seorang pasien atas nama Tuan M ke RST Ciremai.

Baca: Rahasia Pasangan Lansia Asal Wuhan Berhasil Sembuh dari Covid-19 Diungkap RS

Saat dibawa ke rumah sakit oleh keluarganya, kondisi Tuan M dalam keadaan tidak sadarkan diri.

Namun, dokter jaga dan perawat yang bertugas di IGD RST Ciremai tetap melakukan prosedur sesuai protokol dari Kemenkes RI.

"Kami lakukan rapid test dan hasilnya negatif, kemudian bertanya ke pihak keluarga mengenai riwayat kontak serta perjalanan pasien," ujar Wildan Sani dalam telekonferensi PSC 119 Kota Cirebon, Senin (20/4/2020).

Baca: Dukung Perusahaan Asia yang Berjuang Menghadapi Dampak COVID-19

Ia mengatakan, pihak keluarga tidak menyampaikan bahwa Tuan M telah melakukan kontak dengan dua anggota keluarganya, yakni Tuan H dan Nyonya X, yang berstatus PDP serta telah meninggal dunia beberapa waktu lalu.

Minimnya data yang didapat dan hasil rapid test yang menyatakan pasien negatif Covid-19 membuat tim medis memutuskan merawat Tuan M di ruang ICU bukan di ruang isolasi.

Baca: 11 Cara Meredakan Sariawan yang Aman dan Mudah, Jangan Berkumur dengan Antiseptik yang Beralkohol

Selain itu, tim medis yang menanganinya pun hanya mengenakan alat pelindung diri (APD) level dua sesuai protokol Kemenkes RI.

"Setelah dirawat beberapa jam kondisi pasien sempat membaik, tapi kemudian pada Selasa malam memburuk dan meninggal dunia pada Rabu (15/4/2020) dinihari," kata Wildan Sani.

Kala itu, menurut dia, pihak keluarga baru menyampaikan bahwa Tuan M telah melakukan kontak dengan keluarganya yang berstatus PDP dan telah meninggal dunia.

Jika pihak keluarga berterus terang sejak awal maka pasien itu dikategorikan sebagai PDP dan dirawat di ruang isolasi serta tim medis yang menanganinya juga akan mengenakan APD lengkap.

Pihaknya pun sangat menyayangkan ketidakjujuran keluarga mengenai riwayat kontak pasien sehingga berimbas pada 21 tenaga kesehatan RST Ciremai harus menjalani isolasi mandiri selama 14 hari.

"Mengenai pasien Tuan M ini sudah dikuburkan oleh tim kami, dan prosesnya sesuai protokol Kemenkes RI," ujar Wildan Sani.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan