Sabtu, 23 Agustus 2025

Presiden Jokowi Heran Ada Pihak Ragukan Transparansi Data Covid-19

Pada tayangan Mata Najwa bertajuk "Jokowi Dilanda Pandemi" pada Rabu (22/4/2020), Presien Joko Widodo menerangkan terkait transparansi data.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Instagram @matanajwa
Jokowi Diuji Pandemi dalam Mata Najwa, Rabu 22 April 2020 

TRIBUNNEWS.COM - Pada tayangan Mata Najwa bertajuk "Jokowi Dilanda Pandemi" pada Rabu (22/4/2020) , Presien Joko Widodo menerangkan perihal transparansi data.

Seperti diketahui, publik hingga sejumlah pihak meragukan angka kasus Covid-19 yang dicatat pemerintah.

Namun menurut Presiden, pihaknya telah membeberkan semua data dengan lengkap ke masyarakat.

"Saya menyampaikan itu karena di luar saya mendengar ucapan-ucapan bahwa pemerintah ini tidak terbuka, tetapi yang saya lihat yang tidak terbuka di sebelah mana," kata Jokowi.

Baca: Tanggapan Jokowi pada Kinerja Menkes Terawan: Tidak Ada yang Sempurna di Dunia Ini

Baca: Pembelaan Jokowi saat Pemerintah Disebut Lamban Tangani Corona: Tak Ingin Terburu-buru

Menurutnya, data yang ada merupakan hasil pengumpulan dari berbagai provinsi di Indonesia.

Sehingga semuanya sudah disatukan oleh Kemenkes dan Gugus Tugas Covid-19.

"Data itu kan kami peroleh dari kabupaten dari kota dari provinsi yang dikonsolidasikan kementerian kesehatan dan gugus tugas covid, menjadi sebuah data yang sudah terkonsolidasi," jelas Presiden.

Jokowi menilai, masyarakat saat ini juga bisa melihat angka kasus infeksi dan lainnya di situs daerah.

Bahkan Presiden heran dengan anggapan terkait tidak transparannya pemerintah terkait wabah.

"Saya kadang-kadang nggak ngerti," ujarnya.

Kemudian Najwa selaku pembawa acara menanyakan terkait pernyataan Jokowi tentang pembukaan informasi.

Menurut pertanyaan Najwa, pertengahan bulan lalu Presiden mengatakan tidak semua informasi bisa disampaikan agar tidak menyebabkan kepanikan.

Namun minggu lalu Jokowi memerintahkan agar pemerintah membuka informasi lengkapnya.

"Nggak, itu saya sampaikan awal-awal," ujar Jokowi.

"Awal-awal pada saat ditemukan pasien 01 02 saya menyampaikan agar hati-hati, menyampaikan informasi-informasi ke lapangan," tambahnya.

Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas virtual tentang ketahanan pangan dan larangan mudik Lebaran 2020, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (21/4/2020). Dalam upaya meminimalisir penyebaran Covid-19 Presiden Jokowi mengeluarkan peraturan terkait larangan mudik Lebaran 2020 bagi seluruh warga Indonesia. TRIBUNNEWS/HO/BIRO PERS
Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas virtual tentang ketahanan pangan dan larangan mudik Lebaran 2020, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (21/4/2020). Dalam upaya meminimalisir penyebaran Covid-19 Presiden Jokowi mengeluarkan peraturan terkait larangan mudik Lebaran 2020 bagi seluruh warga Indonesia. TRIBUNNEWS/HO/BIRO PERS (TRIBUN/HO/BIRO PERS)
Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan