Selasa, 9 September 2025

Virus Corona

Curahan Hati Tenaga Medis RS Wisma Atlet: Bukan Semata-mata Melaksanakan Tugas, Kami Terpanggil

Ketua Tim Keperawatan, Kapt. Fitdy, menyebutkan para tenaga media menangani Covid-19 bukan semata-mata karena tugas saja melainkan panggilan hati.

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Petugas dari TNI sedang mendata kendaraan keluar masuk Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (3/4/2020). Jumlah pasien terkait wabah virus corona (Covid-19) yang dirawat di RS Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet masih terus bertambah. Hingga saat ini ada 453 orang yang dirawat di rumah sakit tersebut. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha 

TRIBUNNEWS.COM - Kapt. Fitdy, Ketua Tim Keperawatan yang tergabung dalam Satgas Covid-19 di RS Wisma Atlet Kemayoran, mengungkap kisah di balik tim medis dalam melakukan penanganan Covid-19.

Mewakili para tenaga medis yang menangani pasien Covid-19 di Indonesia,  Kapt. Fitdy mengatakan para tenaga medis melakukan penanganan bukan semata-mata karena tugas saja.

Menurutnya, para tenaga medis benar-benar terpanggil hatinya untuk menangani Covid-19 di negeri ini.

"Terkait kenapa kami mau melaksanakan tugas ini, hal ini kami lakukan bukan semata-mata karena kami melaksanakan tugas kami sebagai tenaga medis tapi memang kami terpanggil," kata Fitdy dalam konferensi pers yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube BNPB, Minggu (26/4/2020).

"Selain melalui surat berita dan sebagainya, kami merasa terpanggil," tegasnya.

Ketua Tim Keperawatan yang tergabung dalam Satgas Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran, Kapt. Fitdy,mengatakan para tenaga medis akan tetap berkomitmen menjalankan tugasnya dengan sebaik mungkin.
Ketua Tim Keperawatan yang tergabung dalam Satgas Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran, Kapt. Fitdy,mengatakan para tenaga medis akan tetap berkomitmen menjalankan tugasnya dengan sebaik mungkin. (Tangkapan Layar YouTube BNPB)

Fitdy menambahkan, pihaknya juga merasa begitu salut terhadap para relawan yang tergabung dalam Satgas Covid-19.

Menurut Fitdy, sebelumnya tak terbayangkan akan menjadi faktor utama dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.

Ia pun mengaku penanganan Covid-19 merupakan tugas yang sangat berat.

Dalam menjalankan komitmennya menangani Covid-19 di Indonesia, Fitdy menyebutkan bahwa para petugas medis tidak dapat pulang menjumpai keluarganya.

Baca: Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana, Doni Monardo Ajak Masyarakat Memutus Penularan Covid-19

"Saya pribadi sebagai seorang militer yang berdinas kurang-lebih 10 tahun ini sudah pernah melalukan penugasan atau kegiatan tugas yang saya rasa cukup berat, namun pada saat ini, saya dalam figur sebagai seorang militer dan perawat yang tergabung dalam Satgas Covid-19 mendapat tugas yang sungguh sangat berat sebenarnya," kata Fitdy.

"(Kami) tidak akan pulang untuk beberapa waktu karena kami memang dibatasi untuk bisa berinteraksi dengan keluarga," sambungnya.

Menurut Fitdy, dalam menjalankan tugas ini, para tenaga medis tidak dapat pulang selama satu hingga dua bulan, atau bahkan lebih panjang dari itu.

Kendati demikian, Fitdy memastikan, para tenaga medis akan tetap berkomitmen menjalankan tugasnya dengan sebaik mungkin.

"Ada jeda waktu bagi kami untuk melaksanakan tugas ini sebulan, sebulan setengah, dua bulan, dengan masa karantina atau mungkin bisa diperpanjang," kata Fitdy.

"Sehingga pada benak kami, para tenaga medis yang sampai saat ini tidak pulang, bertemu dengan keluarga, mau tidak mau kami harus tetap coba laksanakan tugas ini dengan baik," tambahnya.

Baca: Satu Lagi Tenaga Medis di Kota Malang Terinfeksi Covid-19, Kategori Orang Tanpa Gejala

Baca: Peringati Hari Kartini di Tengah Pandemi, Sri Mulyani Tulis Pesan untuk Para Wanita & Tenaga Medis

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan