Virus Corona
Tenaga Medis dan Ayah-Ibunya Meninggal karena Corona, Tes Pertama Sempat Negatif
Keluarga tenaga medis meninggal dunia karena corona, meninggalkan sang adik yang kini harus isolasi mandiri sendirian.
Marcela menceritakan jarak gejala tiap anggota keluarga tidak terlihat bersamaan.
"Sekitar tiga hingga lima hari dari satu orang ke orang berikutnya saat menunjukkan gejala," kata Marcela.
"Kami pikir mereka akan menunjukkan gejala dalam waktu yang bersamaan," sambungnya.
Marcela mengaku tidak tahu apakah Mayorga Jr. tahu akan kepergian kedua orangtuanya lantaran sudah tidak bisa merespons.
Diketahui, keluarga Mayorga Jr. adalah imigran dari Nikaragua sejak tahun 1980an.
Sang ayah bekerja di rumah duka, sedangkan ibunya menjadi pengasuh.
"Mereka sangat bersyukur bisa hidup di sini dan menjadi warga negara Amerika Serikat," ujar Marcela.
Baca: Maskapai Asal Irlandia Ini Berencana Pangkas 3.000 Pekerja Termasuk Pilot dan Awak Kabin
Baca: Kisah Kakek dan Nenek Meninggal Karena Corona, Bergandengan Tangan hingga Saat Maut Menjemput
Kehilangan 8 Anggota Keluarga Sekaligus
Duka mendalam tak hanya dialami oleh Violeta yang kehilangan tiga anggota keluarganya dalam waktu kurang dari sebulan.
Seorang warga Albany, Georgia, AS, bernama Shana Jones juga kehilangan anggota keluarga sejumlah delapan orang karena corona.
Dikutip Tribunnews.com dari fox2now.com, kini Jones berusaha bangkit dengan cara berbuat baik ke sesama.
Jones memutuskan untuk memajang mejanya di depan rumah.
Di atas meja itu, Jones menaruh makanan kaleng, makan siang siap santap, kebutuhan toilet, hingga produk kebersihan.
Jones menaruh barang-barang itu agar orang yang membutuhkan bisa mengambilnya dengan cuma-cuma.
Ia tidak menunggu di dekat meja itu lantaran jalanan sangat ramai.