Kamis, 21 Agustus 2025

Virus Corona

Data Terbaru, Kasus Positif Virus Corona Paling Banyak Ditemukan di Jawa Timur, Jumlahnya 135

DKI Jakarta menjadi yang terbanyak kedua pada pencatatan kali ini dengan 101 kasus

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia melaporkan 553 kasus positif virus corona atau Covid-19 terbaru di Indonesia, Sabtu (9/5/2020), pukul 12.00 WIB.

Dari 553 kasus baru tersebut, 135 kasus di antaranya berasal dari Provinsi Jawa Timur.

Baca: INFO TERKINI 9 Mei 2020: 13.645 Kasus Positif Virus Corona di Indonesia, 2.607 Orang Sembuh

"Jawa Timur tercatat bertambah 135 kasus," ujar juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Sabtu (9/5/2020).

DKI Jakarta menjadi yang terbanyak kedua pada pencatatan kali ini dengan 101 kasus.

Daerah yang juga tercatat cukup banyak terinfeksi selanjutnya adalah Sumatera Selatan dengan 51 kasus baru.

Diikuti dengan Jawa Barat 33 kasus, Jawa Tengah 26 kasus, Bengkulu dan Kalimantan Barat masing-masing ada 23 kasus baru, serta sejumlah kasus baru di provinsi lainnya.

Namun ada pula yang tidak mengalami pertambahan pasien positif Covid-19 untuk hari ini.

Yuri mencatat ada sembilan provinsi yang pertambahan pasien positifnya nihil.

Provinsi tersebut antara lain adalah Aceh, Bangka Belitung, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Lampung, Maluku, Papua Barat, NTT, dan Gorontalo.

Jumlah ODP dan PDP di Indonesia

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengungkapkan sebanyak 246.847 Orang Dalam Pemantauan (ODP) tercatat hingga Sabtu (9/5/2020) pukul 12.00 WIB.

Data ini naik 2.367 orang dari sehari sebelumnya, Jumat (8/5/2020), yang tercatat hanya 244.480 ODP.

Baca: Bima Arya Cerita Perjalanan Dinas Dipotong 80 persen hingga Sulit Mendata Warga Terdampak Covid-19

Data tersebut dihimpun secara berjenjang dari kabupaten atau kota hingga tingkat provinsi.

"Kasus ODP akumulasi dari awal Maret sebesar 246.847. Dan sebagian besar sudah selesai pemantauan," ujar Yuri, dalam konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Sabtu (9/5/2020).

Kemudian jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) total menjadi 29.690 orang.

Jumlah ini naik 603 orang dari sehari sebelumnya.

Achmad Yurianto mengatakan kasus positif corona saat ini telah merambah 370 kabupaten/kota di 34 Provinsi.

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah melaporkan total kasus positif terkonfirmasi virus corona (Covid-19) di Indonesia naik menjadi 13.645 orang, pada Sabtu (9/5/2020) hingga pukul 12.00 WIB.

Angka itu diperoleh setelah adanya tambahan kasus baru sebanyak 533 orang dalam waktu 24 jam terakhir.

"Hasil positif yang kita dapatkan menggunakan PCR sebanya 13.645 orang," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, dalam konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Sabtu (9/5/2020).

Yuri juga mengungkap jumlah kasus meninggal dunia juga mengalami peningkatan sebanyak 16 orang sepanjang 24 jam terakhir.

Baca: Presiden Jokowi: Kita Tidak Mudik Karena Sayang Keluarga

Sehingga total pasien meninggal dunia kini tercatat menjadi 959 orang.

Sementara jumlah pasien sudah sembuh pada hari ini tercatat sebanyak 113 orang. Sehingga secara total pasien sembuh ada 2.607 orang.

Jokowi: Jangan Mudik

Presiden Joko Widodo ( Jokowi) mengingatkan kembali masyarakat untuk tidak mudik pada hari raya Idul Fitri 1441 Hijriah.

Menurut Jokowi, tidak mudik adalah pilihan paling bijaksana di tengah pandemi virus corona atau Covid-19 seperti sekarang ini.

Baca: Sri Mulyani Sebut Pelatihan Bahasa Inggris Paling Diminati Peserta Kartu Prakerja

"Tidak mudik adalah cara paling bijaksana untuk melindungi keluarga di kampung" kata Presiden Jokowi dalam akun media sosialnya, Sabtu, (9/5/2020).

Jokowi mengatakan dengan menahan rindu untuk tidak pulang kampung, masyarakat telah berperan memutus rantai penyebaran Covid-19

"Kita tidak mudik karena kita sayang keluarga," katanya.

Baca: Wali Kota Bogor Cerita Sempat Dihubungi Ratusan Emak-emak Terkait Pembagian Bansos

Meskipun biasanya menurut Jokowi, pada tahun tahun sebelumnya sangat menantikan waktu mudik lebaran ke kampung halaman untuk bertemu orang tua, kerabat, dan handai taulan.

"Tapi dunia telah dicengkeram Covid-19, " pungkasnya.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan