Virus Corona
Ditjen PPKL KLHK Ikut Peduli di Tengah Pandemi Virus Corona
Ditjen PPKL KLHK turut berkontribusi dalam meringankan beban masyarakat terdampak
Penulis:
Johnson Simanjuntak
Editor:
Imanuel Nicolas Manafe
Sementara di sisi lain, mereka memiliki kebutuhan untuk menutupi kebutuhan sehari-hari untuk makan dan lain-lain.
“Menjadi dilema buat kami, karena di satu sisi kami mengarakan mereka untuk tidak berkeliaran karena khawatir akan penyebaran virus, tetapi disisi lain mereka butuh mencari uang untuk mencari makan. Dengan pendekatan dan pendampingan dari Yayasan Kumala, kita terus mengarahkan mereka bila memang harus turun ke jalan, mereka harus melindungi diri (safety). Minimal memakai masker, dan setelah mengumpulkan sampah harus cuci tangan pakai sabun,” jelas Abah Dindin.
Yayasan Kumala di masah wabah COVID-19 ini mengarahkan alternatif kegiatan lain yang lebih produktif di Bank Sampah dan memberikan bantuan untuk makanan mereka setiap hari. Menurut Abah Dindin, saat ini di lapangan Pemerintah sudah mencoba memberikan program bantuan langsung kepada masyarakat.
Akan tetapi pada kenyataannya, di lapangan banyak masyarakat binaan kita yang tidak memiliki akses ke bantuan tersebut dikarenakan tidak semua pemulung dan anak jalanan memiliki Kartu Keluarga (KK) dan KTP.
“Sebagai contoh warga yang tinggal di bawah kolong jembatan itu tidak pernah mendapatkan bantuan, sementara mereka adalah yang betul-betul membutuhkan,” jelas Abah Dindin.
Cerita lain datang dari Yayasan Sahabat Ciliwung, Kota Depok Jawa Barat. Yayasan yang menjadi wadah pecinta lingkungan di Kota Depok, khususnya di Sungai Ciliwung.
Yayasan Sahabat Ciliwung berawal dari komunitas kegiatan di Sungai Ciliwung yang lebih kepada patroli sungai, pembersihan sampah dan mendata titik limbah yang ada di sungai ciliwung, namun saat ini berkembang karena relawan sudah banyak, menjadi sebuah kegiatan edukasi, konservasi, wisata, dan olahraga prestasi.
Sahabat Ciliwung
Ketua Yayasan Sahabat Ciliwung, Hidayat, telah aktif berkecimpung di Sungai Ciliwung sejak tahun 2000 dengan konsep konservasi alam dan petualangan untuk anak. Kegiatan Yayasan ini melakukan pembersihan dan menyulap sungai menjadi salah satu destinasi wisata edukasi sungai dan alam.
Yayasan Sahabat Ciliwung bersama komunitas lain juga terus memperbarui pengetahuannya dan langkah mereka untuk terus berbuat demi kelestarian sungai-sungai yang ada di Kota Depok.
Dalam hal edukasi pengenalan sungai sebagai ekowisata, Yayasan ini telah membentuk sembilan komunitas yang berkegiatan pada beberapa kelurahan di Depok.
Kegiatan yang mereka lakukan pada akhirnya tidak hanya berdampak pada lingkungan, tapi juga bisa memberikan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar.
Namun, kondisi pandemi saat ini memberikan dampak signifikan pada kegiatan Yayasan Sahabat Ciliwung.
Mereka saat ini merubah strategi kegiatannya tidak hanya mengedukasi lingkungan tetapi juga melakukan kegiatan sosial yang berkontribusi kepada upaya pengendalian pandemi COVID-19.
“Selama pandemi ini khususnya terkait dengan kebijakan-kebijakan pemerintah yang harus dijalani, kami mengurangi dari banyaknya pertemuan atau berkumpulnya masyarakat. Kami juga melakukan kegiatan bantuan penyemprotan dan pembagian disinfektan kepada masyarakat. Selain itu kami juga membantu membagikan masker dan sabun cuci tangan yang diberikan oleh KLHK,” ucap Hidayat.