Virus Corona
Pimpin Penanggulangan Covid-19, Doni Monardo 9 Pekan Tidur di Kantor
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, menyatakan keseriusannya dalam memerangi pandemi Covid-19
Editor:
Hendra Gunawan
*Pemudik Diancam Denda Rp100 Juta
*Menhub Patuh Pada Ketetapan Gugus Tugas
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, menyatakan keseriusannya dalam memerangi pandemi Covid-19 di tanah air.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Letjen TNI Doni Monardo menyebut bahwa dirinya dan jajarannya sampai tak pernah tidur di rumah.
Tak tanggung-tanggung, sudah 9 pekan Doni dan anak buahnya tidur di kantor BNPB.
"Kami di gugus tugas pusat sudah pekan kesembilan berkantor dan tidur di kantor. Ini
untuk membuktikan bahwa kami serius," kata Doni seusai mengikuti rapat terbatas
bersama Presiden Jokowi, Senin (11/5/2020).
Dengan keseriusan jajaran Gugus Tugas itu, mantan Danjen Kopassus itu juga meminta keseriusan masyarakat dengan tetap mengikuti protokol COVID-19.
"Dan kami berharap seluruh unsur masyarakat juga serius. Ini adalah masalah bersama bangsa dan tidak bisa sendirian diatasi. Kita harus bisa menunjukkan diri kita sebagai patriot dan menjadikan diri kita sebagai pahlawan kemanusiaan," ucapnya.
Doni mengatakan, saat ini penularan Covid-19 di Indonesia masih terus terjadi. Bahkan
angka warga terpapar virus ini terus mengalami kenaikan.
Baca: Cegah PHK, Warga Berusia di Bawah 45 Tahun Akan Diberi Kelonggaran Beraktivitas
Baca: Warga Tak Curiga yang Dijual Daging Babi, Padahal Harganya Sangat Miring, Tahunya Daging Sapi Reject
Baca: Komentar Orangtua Ferdian Paleka saat Tahu Sang Anak Jadi Dibully dan Ditelanjangi di dalam Sel
Baca: Menko Polhukam Lantik Komjen Agung Budi Maryoto Jadi Kasatgas Saber Pungli
Kendati demikian, Doni menyebut ada penurunan pasien postif corona yang dirawat di
rumah sakit. Data ini diambil dari beberapa rumah sakit di Indonesia.
"Tetapi melihat perkembangan terakhir, rumah sakit rujukan telah mengalami penurunan signifikan," kata Doni.
Dia mengambil contoh seperti yang ada di Rumah Sakit Fatmawati, RS Polri, RSUD
Pasar Minggu, RS Pelni, RSUD Tarakan, RSKD, RS Pertamina Jaya, RS Duren Sawit
hingga RS Tugu Koja. Jika melihat ketersediaan tempat tidur perawatan, terjadi
penurunan.
"RS Fatmawati 22 bed dari 84, artinya terisi 26,2 persen. RS Mintoharjo 18
pasien dari 58 bed yang tersedia, RS Polri Sukamto hanya terisi 65 dari 240, RSUD
Pasar Minggu 13 dari 168, RS Persahabatan 40 dari 171, RS Pelni 89 dari 163, RSUD
tarakan 53 dari 151," ujarnya.
"RSKD Duren Sawit 46 dari 204, RSPI 26 dari 369, RS Pertamina Jaya 34 dari 155.
Kemudian, RSUD Tugu Koja 13 dari 69, Cengakreng 67 dari 154. Ini menunjukkan
bahwa jumlah pasien sembuh semakin banyak, pasien baru semakin sedikit,"
tambahnya.
Hingga kini, pemerintah, kata Doni, terus berupaya menangani virus ini. Dia
menegaskan, pemerintah juga memperbanyak tes bagi masyarakat yang memiliki
kontak dengan pasien positif Covid-19. Hal ini juga menjadi salah satu faktor adanya
penurunan pasien di rumah sakit.
Namun meski saat ini adanya penurunan pasien di rumah sakit, Doni meminta
masyarakat tidak lengah. "Sekali lagi, kesadaran kolektif untuk bisa memahami, selama
bangsa-bangsa di dunia belum berhasil menemukan vaksin, maka kita tidak boleh