Kamis, 18 September 2025

Virus Corona

Studi Buktikan Pakai Masker dan Berjaga Jarak Bisa Kurangi Risiko Penularan Covid-19

Studi terbaru membuktikan memakai masker dan berjaga jarak dapat mengurangi risiko penularan Covid-19 atau virus corona.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Sri Juliati
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Sejumlah kendaraan melintas di kawasan pertokoan elektronik yang sudah mulai berjualan di Jalan ABC, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (3/6/2020). Toko mandiri di Kota Bandung atau toko yang tidak menyatu dengan mal sudah bisa buka kembali saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) proporsional, dengan syarat pemilik toko harus menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat guna mencegah penyebaran virus corona (Covid-19), yakni pakai thermo gun, ada hand sanitizer atau tempat cuci tangan, dan harus pakai masker. 

Tujuan dari laporan ini, yang menggabungkan studi dari seluruh dunia dan menganalisis semua bukti yang tersedia, untuk membantu menentukan tindakan mana yang mungkin mengurangi penularan.

Pengunjung mengenakan topi 'social distancing' saat pembukaan kembali Cafe & Konditorei Rothe, Sabtu (9/5/2020).
Pengunjung mengenakan topi 'social distancing' saat pembukaan kembali Cafe & Konditorei Rothe, Sabtu (9/5/2020). (Facebook/ Cafe & Konditorei Rothe)

Baca: Studi Baru: Virus Corona Mungkin Pertama Kali Menular ke Manusia pada Awal Oktober 2019

Namun, laporan itu juga mengatakan, lonjakan permintaan untuk masker dapat "mengalihkan pasokan dari petugas kesehatan dan perawat lain dengan risiko tertinggi untuk infeksi".

Oleh karena itu, pemerintah perlu dengan cepat mengatasi masalah akses untuk masker untuk memastikan bahwa mereka benar-benar tersedia untuk semua.

Ketika lockdown di Inggris mulai mereda, Boris Johnson menghadapi tindakan penyeimbangan yang sulit.

Yaitu antara mencegah gelombang kedua virus dan risiko, beberapa bisnis dapat runtuh jika aturannya terlalu ketat.

Baca: Studi Oxford Sebut Vietnam Layak Longgarkan Lockdown

Aturan jarak dua meter membebani pengusaha

Industri perhotelan juga telah mulai melobi agar pedoman jarak sosial dipotong dari dua meter menjadi satu.

Laporan Lancet pun akan digunakan sebagai bukti, venue dapat mulai dibuka kembali.

Matty Hall, pemilik pub Lexington dan tempat konser mengatakan, aturan dua meter akan mengurangi kapasitas dari 200 menjadi 30 orang.

Artinya tidak akan layak secara finansial untuk dibuka kembali.

Selain memastikan meja ditempatkan terpisah dan bar dilepas, mereka harus memasang sistem untuk menggunakan toilet.

Termasuk juga membuat hanya satu orang yang bisa menggunakan tangga.

"Dengan satu meter kita mungkin dapat membayar sebagian dari tagihan."

restoran di Jepang yang menerapkan physical distancing
restoran di Jepang yang menerapkan physical distancing (Twitter.com/chacha0rca)

Baca: Studi di China Sebut Golongan Darah A Lebih Rentan Terhadap Virus Corona

"Tetapi kita tentu tidak akan dapat menghasilkan untung," kata Hall.

"Itu mungkin akan memperlambat kita bangkrut," tambahnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan