Virus Corona
Studi Oxford Sebut Vietnam Layak Longgarkan Lockdown
Sebuah studi baru para akademisi Universitas Oxford telah mengklaim Vietnam merupakan negara yang berada di posisi layak melonggarkan jarak sosial.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah studi baru para akademisi di Universitas Oxford mengklaim, Vietnam merupakan negara yang berada di posisi layak melonggarkan langkah-langkah jarak sosial.
Mengutip dari Viet Nam News, negara itu mengizinkan beberapa bisnis yang tidak penting di Hanoi dan Ho Chi Minh City dibuka kembali awal pekan ini.
Hal ini sejalan dengan langkah-langkah lain untuk melonggarkan beberapa antisipasi penyebaran Covid-19.
Dalam studi tersebut, berbagai negara seperti Inggris yang tengah di bawah lockdown, tidak berbeda dengan Vietnam yang memberlakukan jarak sosial.
Lebih jauh, para peneliti di universitas Inggris itu menggunakan Pelacak Respons Pemerintah COVID-19 Oxford.
Hal tersebut untuk menentukan negara mana yang paling siap untuk meringankan langkah-langkah menjauhkan sosial.
Baca: Peneliti Inggris Ungkap Mengapa Corona di Eropa Lebih Cepat, Singgung Lonjakan Kematian di Jakarta
Baca: Studi: Pasien Corona yang Diberi Hidroksiklorokuin Miliki Tingkat Kematian yang Lebih Tinggi

Ada empat dari enam rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk melakukan pelonggaran lockdown.
Dari enam rekomendasi, data tentang langkah-langkah untuk menghindari penyebaran virus corona di tempat kerja dan data tentang 'pengaturan kerentanan tinggi' tidak tersedia.
Hal itu mengarahkan para peneliti untuk memperingatkan, 'data memberikan indikasi yang lebih baik dari negara mana yang tidak siap".
Meski demikian, mereka menulis penelitian “memberikan perbandingan kasar di seluruh negara".
Vietnam kurang melakukan dengan baik soal keterlibatan masyarakat dalam upaya pencegahan Covid-19.
Baca: Kantor Shah Rukh Khan Diubah Jadi Pusat Karantina Pasien Covid-19
Baca: Bahas Penanganan Covid-19, Donald Trump Siap Bantu Jokowi, Akan Kirim Alat yang Dibutuhkan Indonesia
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)