Senin, 29 September 2025

Virus Corona

Banyak Warga Masih Ngeyel, Jawa Tengah Harus Latihan Dulu Sebelum Memasuki New Normal

Di tengah PSBB ataupun Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) yang masih efektif berlaku, warga Jawa Tengah masih ngeyel.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Dewi Agustina
Lusius Genik/Trbunnews.com
Ganjar Pranowo saat seminar daring Indonesian Public Institute (IPI) bertajuk "Era New Normal: Indonesia Optimistis Versus Indonesia Terserah", Kamis (4/6/2020) 

Artinya pembatasan sosial sudah dapat mulai dilonggarkan secara bertahap.

"Total skor 76. Artinya pembatasan sosial dapat mulai dilonggarkan secara bertahap. Jadi kalau kita melihat ini maka Jakarta sudah bisa bergerak menuju fase pelonggaran," ungkap dia.

Baca: Tak Pikirkan Raihan Pribadi, Kiper Atletico Madrid Fokus Gelar Liga Champions

Pelonggaran ada pada bidang kegiatan sosial ekonomi budaya, kegiatan olahraga, bidang tempat kerja dan tempat usaha, hingga tempat atau kegiatan peribadatan di rumah ibadah.

Seluruhnya diterapkan dengan tetap mengedepankan prinsip protokol kesehatan dan punya kapasitas 50 persen dari jumlah maksimum.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menyebut setiap daerah atau wilayah berusaha untuk mentransformasikan zona terkait penyebaran Covid-19.

"Kalau zona merah tentunya akan berusaha menjadi zona oranye. Zona oranye diusahakan menjadi zona kuning. Zona kuning menjadi zona hijau," kata Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito.

Sebagai informasi, Wiku menjelaskan zona hijau berarti belum ada kasus positif Covid-19.

Sementara itu, Zona kuning sudah ditemukan kasus, kemudian perlu ditelusuri dari kasus positif, dan risiko kenaikan kasusnya relatif rendah.

Baca: Dikenal Garang, Nikita Mirzani Pernah Takut saat Dilaporkan Sosok Ini, Melaney Kaget Dengar Namanya

"Zona oranye juga ditemukan kasus positif dan risiko kenaikan kasusnya sedang. Terakhir, zona merah berarti daerah-daerah ini memiliki risiko paling tinggi dari jumlah kenaikan kasusnya," kata Wiku.

Wiku menyebut setiap daerah dengan zonanya memiliki tingkat risikonya masing-masing.

Bahkan yang zona hijau pun, dikatakan Wiku, masih berisiko.

"Harus menerapkan protokol kesehatan agar perubahan zona tersebut makin lama makin baik," ujarnya.

Maka itu, Wiku mengatakan tugas ini bukan hanya tugas dan kerja salah satu pihak, melainkan tugas semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat.

"Apabila mengetahui kondisinya, kita harus berlomba-lomba untuk tertib terhadap protokol kesehatan. Pemerintah juga terus melakukan testing yang masif, tracingmya juga agresif, isolasinya pun ketat, tata laksananya juga di fasilitas kesehatan dilakukan dengan baik," ujarnya.

"Harapannya adalah semua daerah semakin lama semakin meningkat, sehingga aktivitas sosial ekonominya bisa berjalan dengan baik," lanjutnya. (tribun network/nang/den/nik)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan