Virus Corona
Ahli Epidemiologi Sebut Penerapan PSBB yang Tak Maksimal Dalang Lonjakan Kasus Corona di Indonesia
Ketua Umum Perhimpunan Ahli Epidemiologi, DR Dr Hariadi Wibisono memberikan pandangannya terkait tren kenaikan kasus corona di Indonesia.
Penulis:
Endra Kurniawan
Editor:
Miftah
Mulai dari tidak cuci tangan, tidak menggunakan masker atupun tidak perlu menerapkan prinsip social distancing dan physical distancing.
"Waktu normal Anda boleh kerluar tanpa masker, tidak cuci tangan, Anda masuk kerumunan tidak apa-apa."
"Tapi di new normal itu menjadi syarat, tidak boleh masuk ke kerumunan, gunakan masker, dan cuci tangan."
"Kalau itu tidak terpenuhi, new normal merupakan penyebab penularan yang semakin tinggi," imbuhnya.
Terkait angka penularan, Hariadi juga memberikan pandangannya.
Ia mengatakan selama penularan masih terjadi, maka permasalahan Covid-19 di Indonesia itu belum selesai.
"Bisa satu orang ke satu orang, satu orang ke dua orang, satu orang ke tiga orang."
"Selama masih satu orang menularkan ke orang lain, berarti masalah belum selesai," tandasnya .
Baca: Apa yang Membuat Indonesia Kembali Laporkan Kasus Harian Tertinggi? Ini Kata Jubir Achmad Yurianto
Data Kasus Corona per Tanggal 10 Juni 2020
Jumlah kasus Covid-19 atau virus corona di Indonesia masih terus bertambah.
Data yang dihimpun pemerintah hingga Rabu (10/6/2020), menyebut ada tambahan 1.241 kasus baru pasien positif corona di Indonesia dalam 24 jam terakhir.
Sehingga kasus positif berjumlah 34.316 orang.
Angka ini adalah rekor tertinggi pertambahan kasus sejak virus corona muncul di Indonesia.
Pasien sembuh bertambah 715 orang, sehingga total kasus sembuh 12.129 orang.
Adapun kasus kematian bertambah 36, sehingga total kasus kematian 1.959 orang.

Baca: IDI Berduka, Dokter Miftah Fawzy Meninggal Dunia Berstatus Positif Covid-19 di RS Soetomo Surabaya