Kamis, 4 September 2025

Virus Corona

Mobile Lab BSL-2 Mampu Uji 120 Spesimen per 12 Jam

Mobile Lab BSL-2 merupakan salah satu hasil Inovasi TFRIC-19 ini dirancang oleh putra putri Indonesia, dalam waktu relatif singkat.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
Fitri Wulandari
Menteri Riset dan Teknologi sekaligus Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro saat meninjau Mobile Lab BSL-2 di Rumah Sakit (RS) Ridwan Meuraksa, Jakarta Timur, Selasa (16/6/2020). 

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) meluncurkan Mobile Biosafety Level (BSL)-2 untuk mendukung penanganan Covid-19. Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan bahwa  Mobile Lab BSL-2 ini mempunyai kapasitas pemeriksaan sekitar 120 spesimen per 12 jam. 

"Mobile Lab BSL-2 ini juga dilengkapi dengan 2 swab chamber, sehingga diharapkan Lab Mobile BSL-2 ini dapat memberikan penguatan kapasitas pemeriksaan specimen COVID-19 di wilayah DKI," Kata Hammam dalam acara Peluncuran Pengoperasian Program Mobile Lab BSL-2 di Rumah Sakit (RS) Ridwan Meuraksa, Jakarta, Selasa, (16/6/2020).

Selain itu, Lab Mobile BSL-2 ini juga dilengkapi dengan aplikasi Pantau Covid (PC-19) yang akan memudahkan masyarakat untuk melakukan swab test, dan registrasi online, serta mendapatkan jadwal waktu dan urutan untuk swab test. 

"Untuk mendukung kelengkapan data dan proses pelaporan hasil, Lab Mobile BSL-2 ini juga dilengkapi dengan aplikasi SIM BSL-2," ujar Hammam.

Sebagai informasi, Mobile Lab BSL-2 merupakan salah satu hasil Inovasi TFRIC-19 ini dirancang oleh putra putri Indonesia, dalam waktu relatif singkat.

Dengan semangat kebersamaan yang tinggi, para perekayasa berhasil merancang Mobile BSL-2 dalam waktu 10 hari, dan proses manufaktur bersama mitra selama 19 hari.

Sementara itu Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengapresiasi upaya dari BPPT membantu penanggulangan Pandemi Corona.

Ia berharap BPPT dapat terus mengembangkan teknologi, salah satunya di bidang kesehatan.

"Tidak boleh ada yang berhenti, tapi harus berkembang terus, baik dalam bidang teknologi kesehatan maupun bidang yang lainnya," pungkas Doni.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan