Senin, 18 Agustus 2025

Virus Corona

Waspada DBD di Masa Pandemi Covid-19, Dokter Reisa Ingatkan Masyarakat Menjaga Kebersihan Lingkungan

Reisa mengatakan, DBD adalah salah satu tantangan terberat Pemerintah Indonesia, beban kesehatan masyarakat yang juga mengancam kesehatan.

Editor: Dewi Agustina
Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional
Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional dr. Reisa Broto Asmoro saat konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Nasional, Jakarta, Jumat (3/7/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Di tengah masa pandemi, kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia meningkat hingga kini. Laporan Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD mencapai lebih dari 700 ribu kasus.

Gugus Tugas Nasional meminta masyarakat waspada ancaman DBD di saat masih melawan Covid-19.

Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional dr. Reisa Broto Asmoro mengatakan, DBD adalah salah satu tantangan terberat Pemerintah Indonesia, beban kesehatan masyarakat yang juga mengancam kesehatan.

Kasus DBD yang tersebar di 465 wilayah administrasi di tingkat kabupaten dan kota mengakibatkan jumlah kematian hampir 500 jiwa.

"Di tengah pandemi Covid-19, kita juga harus menekan angka kesakitan DBD. Kita harus tetap bergerak, memantau nyamuk baik secara mandiri, bersama-sama, maupun bekerja sama dengan pemerintah," ujar dokter Reisa saat konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Nasional, Jakarta, Jumat (3/7/2020).

Ia meminta warga untuk menjaga kebersihan lingkungan secara rutin satu bulan sekali.

"Sekarang kita mulai produktif kembali, maka, mari perhatikan saluran air, tempat nyamuk bertelur, dan tempat-tempat dengan reservoir air," ujarnya.

Nyamuk aedes aegypti lebih senang bersarang di air yang bersih yang dibiarkan tergenang.

Dokter Reisa menyampaikah langkah pencegahan dengan melakukan 3M, yakni menguras penampungan air bersih atau mengeringkan genangan air, menutup kolam atau wadah penampungan air dan mengubur barang bekas atau mendaur ulang limbah bekas agar tidak menjadi sarang nyamuk.

Baca: Tren DBD Saat Wabah Covid-19 Menyerang Usia Remaja, Ciri Khasnya Muntah Saat Minum Hingga Dehidrasi

Baca: Ahli Infeksi RSCM Sebut Tren DBD Tengah Menyerang Kelompok Usia Remaja

"Itu adalah langkah-langkah utama pencegahan DBD," tegas dr Reisa.

Langkah lain yang praktis yaitu jangan menggantung pakaian bekas pakai yang berpotensi menjadi tempat bersembunyi nyamuk DBD di dalam rumah.

"Nah, kebiasaan baru yang mengharuskan kita untuk membersihkan diri setelah sampai di rumah, sekaligus memastikan pakaian yang kita pakai setelah aktivitas langsung dicuci. Sejalan dengan pesan pemerintah untuk memberantas COVID-19, sekaligus dapat mencegah DBD," ujarnya.

Dokter Reisa meminta warga untuk berkoordinasi dengan pihak pengelola lingkungan dalam upaya pemberantasan nyamuk di pemukiman.

"Ya terutama, dimulai dari rumah Anda sendiri. Dalam adaptasi kebiasaan baru di mana kita menjalani kebijakan pengaturan waktu kerja, penggiliran hari kerja, pergantian hari berkantor, dan bisa bekerja dari rumah atau work from home, memberikan kita waktu untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk di rumah dan lingkungan sekitar rumah kita," kata dr Reisa.

Dokter Reisa menyampaikan ciri-ciri gejala DBD. Menurutnya, gejala DBD tidak langsung muncul.

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan