Virus Corona
Kasus Positif Corona Bertambah 1.752 Pasien, Jakarta dan Jawa Tengah Sumbang Kasus Terbanyak
DKI Jakarta dan Jawa Tengah menjadi dua wilayah dengan penambahan harian kasus Covid-19 tertinggi pada hari ini, Sabtu, 18 Juli 2020.
Penulis:
Wahyu Gilang Putranto
Editor:
Sri Juliati
Prediksi Puncak Wabah
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memprediksi puncak wabah virus corona (Covid-19) di Indonesia akan terjadi pada bulan Agustus atau September 2020 nanti.
Hal itu disampaikan Jokowi kala berbincang dengan wartawan di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (13/7/2020).
"Kalau melihat angka-angka, memang nanti perkiraan puncaknya ada di Agustus atau September, perkiraan terakhir," kata Jokowi dikutip dari pemberitaan Tribunnews.com sebelumnya.
Jokowi pada bulan Maret lalu juga sempat memprediksi puncak Covid-19 akan terjadi pada Mei.
Akan tetapi prediksi tersebut meleset.
Jokowi kini justru menemukan fakta kasus baru Covid-19 masih terus bertambah.
Baca: Covid-19 Menular Lewat Udara, Pakar: Minimalisir Penggunaan AC di Kantor
Seperti halnya di DKI Jakarta, positivity rate atau perbandingan antara jumlah tes dengan orang yang dinyatakan positif Covid-19 melonjak dari empat hingga lima persen menjadi 10,5 persen.
Prediksi terbaru pandemi Covid-19 akan mencapai puncaknya pada Agustus atau September juga masih bisa berubah.
Jokowi menilai hal tersebut bergantung dengan kinerja seluruh jajarannya dalam menekan penyebaran kasus Covid-19.
"Kalau kita tidak melakukan sesuatu, ya bisa angkanya berbeda. Oleh sebab itu, saya minta pada para menteri untuk bekerja keras," ungkapnya.
Beri Arahan Masifkan 3T
Sementara itu, Jokowi juga memberikan arahan untuk memasifkan 3T, yakni testing, tracing, dan treatment.
Hal itu disampaikan Jokowi kala membuka rapat terbatas, Senin (13/7/2020).
"Ada tiga hal yang ingin saya sampaikan pada pagi hari ini. Yaitu (pertama), tetap pada concern kita untuk memasifkan 3T dengan prioritas," ungkap Jokowi dikutip dari setkab.go.id.
Baca: Tingkat Risiko Penularan Covid-19 di Kota/Kab Jawa Timur, Hanya Ada 5 Wilayah Berisiko Rendah