Isu Vaksin Covid-19 Pertama di Dunia akan Dirilis pada Awal 2021, Benarkah Bisa Menjanjikan?
Harapan untuk mendapatkan vaksin Covid-19 pada awal 2021, tetapi itu hanya sebuah permulaan.
TRIBUNNEWS.COM - Harapan untuk mendapatkan vaksin Covid-19 pada awal 2021 mulai terbuka.
Namun, apakah mereka dapat memberikan hasil seperti yang dijanjikan?
Para ahli menduga harapan mendapat vaksin Covid-19 pada awal 2021, hanya permulaan dari sebuah cerita.
Kini enam kandidat vaksin telah mencapai tahap akhir pengujian klinis.
"Tetapi meskipun terbukti efektif, masih ada pertanyaan yang harus dijawab."
"Dari uji coba yang berhasil, masih jauh... hingga efek jangka panjang, dan kekebalan protektif," kata profesor Imperial College London, dikutip dari SCMP, Minggu (10/8/2020).

Baca: Ungkap Vaksin Corona Tak Bisa 100 Persen Efektif, Pakar Tetap Peringatkan Jaga Jarak & Pakai Masker
Oleh sebab itu, data awal tentang apakah sejumlah kandidat vaksin dapat melindungi orang dari penyakit tersebut, diharapkan tersedia dalam dua hingga tiga bulan ke depan.
Para ahli pun mengharapkan semuanya berjalan dengan baik.
Sebab, hal ini dapat memberi harapan kemungkinan vaksin bisa tersedia pada awal tahun depan.
Kekhawatiran yang mungkin terjadi, sebagian besar kandidat, meskipun menggunakan teknologi yang berbeda, telah mengadopsi strategi imunologi yang serupa untuk mengekspresikan lonjakan protein SARS-CoV-2.
Dengan harapan dapat mendorong antibodi penawar, untuk menghentikannya menginfeksi sel sehat.

Baca: Selama Penelitian, Relawan Vaksin Covid-19 Dilarang ke Luar Bandung
Jika kandidat pertama terbukti efektif, kemungkinan vaksin yang lain untuk berhasil pun tinggi.
Namun, hal yang sebaliknya juga berlaku, menurut para ahli virus.
Strategi untuk menargetkan lonjakan protein didasarkan pada penelitian vaksin sebelumnya untuk Sars (sindrom pernapasan akut parah) dan Mers (sindrom pernapasan Timur Tengah).
Dalam uji coba pada hewan dan uji coba manusia tahap awal, semua kandidat vaksin Covid-19 terkemuka mendapatkan hasil yang memuaskan dalam respons sel-T dan antibodi penetral.