Sabtu, 6 September 2025

Virus Corona

Menkes Jerman: Vaksin Covid-19 Rusia Berbahaya, Bisa Mematikan Kepercayaan pada Vaksin di Masa Depan

Menteri Kesehatan Jerman mengungkapkan, vaksin Covid-19 buatan Rusia berbahaya, karena dapat mematikan kepercayaan pada vaksin di masa depan.

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Shutterstock
Ilustrasi vaksin Covid-19. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn, memberikan komentar mengenai vaksin Covid-19 buatan Rusia yang akan diproduksi massal.

Spahn memperingatkan, vaksin kontroversial bernama Sputnik V itu belum diuji dengan benar.

Ia juga menyebut, jika ternyata vaksin buatan Rusia itu tidak aman atau tidak efektif, vaksin lainnya di masa depan akan sulit diterima warga dunia.

"Bisa berbahaya untuk mulai memvaksinasi jutaan atau miliaran orang. Itu terlalu dini dan bisa mematikan penerimaan jika terjadi kesalahan," tutur Spahn kepada stasiun radio Jerman, Deutschlandfunk, Rabu (12/8/2020).

"Jadi, saya sangat skeptis tentang apa yang terjadi di Rusia," imbuhnya, dilansir Business Insider dari Reuters.

Baca: Begini Tanggapan WHO Soal Vaksin Virus Corona Milik Rusia

Baca: Media Rusia Jawab Sikap Negatif Media Besar AS dan Inggris Terkait Vaksin Sputnik V

Menkes Jerman itu mengaku, dirinya senang apabila vaksin Covid-19 tersedia.

Asalkan, vaksin benar-benar teruji bagus hingga tahap akhir.

Sedangkan, diketahui, vaksin buatan Rusia itu belum selesai uji coba Tahap Tiga.

Padahal, Tahap Tiga dianggap penting dalam menunjukkan keamanan dan kemanjuran vaksin.

Biasanya, tahap ini diselesaikan sebelum pengobatan disetujui oleh peraturan.

Namun, Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah menyatakan bahwa pemerintahnya memberikan persetujuan regulasi vaksin Covid-19 pertama di dunia pada Selasa (11/8/2020) lalu.

"Saya akan senang jika kita memiliki vaksin awal yang bagus, tetapi berdasarkan semua yang kita ketahui, bahwa itulah masalah mendasar, yaitu Rusia tidak memberi tahu kita banyak."

"Vaksin ini belum cukup diuji," ujar Spahn.

Gambar selebaran yang dikeluarkan oleh kantor pers Pemerintah Negara Bagian Sao Paulo menunjukkan seorang sukarelawan yang menerima vaksin COVID-19 selama tahap uji coba vaksin yang diproduksi oleh perusahaan Cina Sinovac Biotech di Hospital das Clinicas (HC) di negara bagian Sao Paulo, Brasil, pada 21 Juli 2020. - Uji coba vaksin akan dilakukan di Brasil dalam kemitraan dengan Brasil Research Institute Butanta.
Gambar selebaran yang dikeluarkan oleh kantor pers Pemerintah Negara Bagian Sao Paulo menunjukkan seorang sukarelawan yang menerima vaksin COVID-19 selama tahap uji coba vaksin yang diproduksi oleh perusahaan Cina Sinovac Biotech di Hospital das Clinicas (HC) di negara bagian Sao Paulo, Brasil, pada 21 Juli 2020. - Uji coba vaksin akan dilakukan di Brasil dalam kemitraan dengan Brasil Research Institute Butanta. (Handout / Pemerintah Negara Bagian Sao Paulo/AFP)

Pernyataan Spahn menggemakan pernyataan ahli penyakit menular terkemuka AS, Dr Anthony Fauci.

Pasalnya, Fauci sangat meragukan bahwa Moskow telah mengembangkan vaksin yang aman dan efektif, serta siap digunakan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan