Rabu, 15 Oktober 2025

Virus Corona

Menristek/BRIN: Pengembahan Vaksin Covid-19 Berpacu dengan Waktu

Tidak ada yang menjamin bahwa vaksin Covid-19 yang dikembangkan saat ini bisa manjur untuk meningkatkan imunitas tubuh menghadapi serangan virus

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto
ist
Menristek/Kepala BRIN Bambang PS Brodjonegoro saat menjadi pembicara kunci di webinar kuliah umum bertajuk Riset dan Inovasi Selama Masa New Normal, Jumat (4/9/2020) 

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Riset dan TeknologiKepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Ristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro menyatakan, riset dan pengembangan vaksin Covid-19 di Indonesia saat ini berpacu dengan waktu karena menghadapi ketidakpastian.

Menurutnya, tidak ada yang menjamin bahwa vaksin Covid-19 yang dikembangkan saat ini bisa manjur untuk meningkatkan imunitas tubuh menghadapi serangan virus Covid-19.

Untuk mengatasi pelemahan ekonomi ini, harus menempuh dua cara. Dari segi kesehatan, dimana serangan Covid-19 harus segera ditangani, maupun dari segi ekonominya. Untuk mengatasi Covid-19 tidak mudah, karena merupakan virus baru dan belum ada obat secara resmi yang datang mengatasinya.

"Pengembangan vaksi berpacu dengan waktu dan berhadapan dengan ketidakpastian."

"Ini karena tidak ada yang menjamin bahwa vaksin yang dikembangkan saat ini bisa manjur meningkatkan daya tahan tubuh dalam menghadapi Covid-19," kata Bambang PS Brodjonegoro saat menjadi pembicara kunci di webinar kuliah umum bertajuk Riset dan Inovasi Selama Masa New Normal yang diselenggarakan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi-Indonesia Banking School (STIE-IBS) di Jakarta, Jumat (4/9/2020).

Menurut Bambang, pandemi Covid-19 akan tetap berlangsung. Sehingga, adaptasi kebiasaan baru menjadi solusi, dimana kita harus bisa melakukan kegiatan secara sehat dan produktif.

Baca: Kakek 82 Tahun Nekat Mencuri Kotak Sampel Tes Corona, Ternyata untuk Alasan Sepele Ini

"Protokol kesehatan covid harus diterapkan secara disiplin. Hanya itu cara kita untuk memutus penyebaran wabah tersebut. Harapannya, dengan menjaga kesehatan dengan protokol yang ketat maka ekonomi bisa berjalan," paparnya.

Seiring dengan upaya Pemerintah mengembangkan vaksin Covid-19, menghadapi pandemi saat ini Kementerian Ristek memiliki strategi dengan membentuk konsorsium riset dan inovasi selama masa pandemi covid 19 ini.

"Karena kami melihat dan mengantisipasi bahwa Indonesia membutuhkan masukan dalam berbagai hal dan peran ilmuwan, termasuk dosen dan peneliti untuk mengatasi pandemi ini," katanya.

Dalam perang melawan Covid-19, dia menekankan pentingnya optimalisasi riset dan inovasi pada bidang kesehatan, terutama screening (penyaringan) dan diagnostik.

Pengembangan alat tes yang semakin massif akan melahirkan protokol pencegahan Covid-19.

Baca: Mengggambar Jadi Hobi Baru Iwan Fals Selama Pandemi Virus Corona

Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 yang digagas oleh Kemenristek dalam penanganan Covid-19 bisa dibilang sebagai cikal bakal triple helix yang merupakan kerjasama pemerintah, dunia usaha dan akademi.

Langkah-langkah strategis pemerintah di bidang riset dan teknologi dalam menangani dampak ekonomi perlu didorong lebih kencang lagi dalam menghela perekonomian berbasis inovasi teknologi.

Bambang juga menekankan optimalisasi teknologi digital untuk mengurangi dampak negatif dari pertumbuhan ekonomi pada masa pandemi ini.

Transformasi digital itu merupakan agenda sentral di dalam tata kelola reformasi.

Dia menjelaskan, pandemi Covid-19 memberikan ruang batasan-batasan baru mendorong transformasi digital ini dalam suatu konteks keharusan.

"Intinya kontribusi dari ristek diarahkan pada optimalisasi teknologi digital," ujarnya.

Melemah sebelum pandemi

Menteri Bambang juga menyebutkan, sebelum Covid-19 sudah muncul tren pelemahan ekonomi global yang disebabkan perang dagang antar Amerika dan China.

Hal demikian menimbulkan ketidakpastian di berbagai belahan dunia. Hal tersebut diperparah oleh munculnya wabah Covid-19 juga menimbulkan pelemahan ekonomi.

"Ekonomi yang konvensional membutuhkan interaksi tatap muka dan komunikasi langsung antar manusia. Karena adanya pandemi, semua menjadi terintruksi. Otomatis ketika terjadi kontraksi ekonomi, dunia dihadapkan pada kenyataan bahwa resesi global harus segera diatasi," jelasnya.

Prof Agus Setyo Budi, Kepala LLDikti Wilayah III Provinsi DKI Jakarta di kesempatan sama mengatakan, sektor pendidikan, termasuk perguruan tinggi juga terkena dampak pandemi covid-19.

Namun di balik itu banyak sekali hikmah yang didapatkan, salah satunya menjadikan kesehatan sebagai prioritas dalam kehidupan sehari-hari.

"Untuk dapat bertahan dalam situasi tidak menentu ini, perguruan tinggi harus cepat beradaptasi sekaligus melakukan inovasi, sehingga semua aktivitas perguruan tinggi, meskipun daring tetap tidak kalah produktif dan tetap menjaga kualitas," ujarnya.

"Kami mengapresiasi IBS yang sangat aktif mengadakan webinar series. Pandemi telah mengajarkan pentingnya riset dan invoasi di sektor kesehatan," tandasnya.

Dr. Kusumaningtuti Sandriharmy Soetiono, SH, LL.M, Ketua STIE-IBS di pembukaan webinar mengutarakan, pandemi Covid-19 mengakibatkan penurunan ekonomi dan sosial secara signifikan yang berdampak pada seluruh aspek kehidupan.

Baca: Satgas Covid Sebut Upaya Pemerintah Selama 6 Bulan Menekan Persebaran Corona Buahkan Hasil

Termasuk didalamnya adalah sektor pendidikan. Salah satu, implikasinya terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi di semester pertama tahun 2020

Mengatasi Pandemi Covid-19, dunia pendidikan tinggi yang mengemban amanah Tri Darma Perguruan Tinggi tidak boleh tinggal diam.

Perguruan tinggi harus terlibat dalam kegiatan penelitian atau riset dan mencari inovasi.

Menurut Kusumaningtuti, konsep riset adalah mencari sesuatu yang baru yang selama ini belum ada. Sedangkan konsep inovasi adalah sebagai penemuan sesuatu yang baru dan relevan.

"Jadi riset dan inovasi sebenarnya dua hal yang tidak bisa dielakkan terutama bagi civitas academica di perguruan tinggi dan lembaga riset lainnya," jelas Kusumaningtuti.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved