Virus Corona
Epidemiolog UI: Dari Awal Pemerintah Tak Punya Rencana Bagaimana Mengatasi Pandemi Covid-19
Ahli epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menilai, pemerintah tidak memiliki rencana untuk mengatasi pandemi Covid-19.
Penulis:
Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ahli epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menilai, pemerintah tidak memiliki rencana untuk mengatasi pandemi Covid-19.
Alasannya, sejak awal pandemi, pemerintah terkesan tidak menyiapkan rencana dengan matang.
Terlebih, saat ini terlihat angka perkembangan Covid-19 terus naik.
Serta, angka kematian yang meningkat setiap harinya.
Baca: Positif Covid-19, Joy Tobing Ceritakan Gejala hingga Perasaan Takut Tak Bisa Lihat Matahari Esok
Hal itu disampaikan Pandu saat webinar bertajuk 'Pilkada Berkualitas Dengan Protokol Kesehatan: Utopia Atau Realita', Rabu (30/9/2020).
"Kita memang tidak tahu kapan pandemi berakhir. Kenapa? karena kita tidak punya rencana untuk mengakhiri. Dari awal, pemerintah tidak ada plan of action bagaimana mengatasi pandemi ini," kata Pandu.
Baca: 5 Taklimat MUI Sikapi Langkah Pemerintah Tetap Gelar Pilkada di Tengah Pandemi Covid-19
Pandu mengatakan, banyak hal-hal yang seharusnya bisa dilakukan oleh pemerintah dalam penanganan pandemi.
Namun, sayangnya tidak bisa di implementasikan dengan baik.
"Seakan-akan tidak ada koordinasi. seakan-akan pandemi ini memang tidak dipimpin oleh siapa pun," tambahnya.
Selain itu, ia menyoroti ketidakkonsistenan susunan tim penanganan Covid-19.
Pertama, pemerintah membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang diketuai Kepala BNPB Doni Monardo.
Lalu, Gugus Tugas diganti dengan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) yang diketuai oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartato.
KPCPEN memiliki tiga bagian, Komite Kebijakan, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, serta Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional.
"Kalau kita lihat, strateginya berganti-ganti. Ada menteri yang bukan bidangnya, tapi katanya paling pinter di bidang manajemen. Yang saya tahu sih, pintar memarahi orang," ujarnya.