Sabtu, 23 Agustus 2025

Penanganan Covid

Wapres Ma'ruf Amin: Pandemi Ada Sejak Zaman Nabi

Wakil Presiden Maruf Amin mengatakan Pandemi sudah ada sejak zaman Nabi.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Dokumentasi Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin. 

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Wakil Presiden Maruf Amin mengatakan Pandemi sudah ada sejak zaman Nabi.

Hal itu dikatakan Maruf Amin dalam dialog bersama juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro yang disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Jumat, (16/10/2020).

"Pandemi ini memang sejak zaman Nabi ada, malah ada hadis yang dikeluarkan Rasulullah yang artinya itu 'jika kamu mendengar ada suatu wabah di suatu tempat, kamu jangan masuk ke tempat itu'. Kalau mereka yang berada di tempat Pandemi jangan keluar supaya tidak terjadi penularan. Artinya ini sudah terjadi sejak zaman Nabi," kata Maruf Amin.

Baca juga: Doni Monardo: 45 Juta Penduduk Indonesia Merasa Tidak Mungkin Tertular Covid-19

Diceritakan juga bahwa Khalifah Sayidina Umar memilih berhenti dan pulang saat dalam perjalanan hendak masuk kota Syam.

Sayidina Umar memilih pulang dan membatalkan ke kota Syam karena mendengar adanya wabah Tho'un.

"Karena itu terjadilah diskusi panjang, ada yang hendak balik lagi, ada yang menghendaki terus saja. tapi Sayidina Umar karena tahu ada hadis, memilih pulang," kata Wapres.

Baca juga: Kritik Raperda Covid-19 di Jakarta, Azas Tigor: Sudah Jatuh Bangun Baru Mau Bikin

Cara menghadapi Pandemi menurut Maruf bahkan dijelaskan dalam sejumlah kitab.

Termasuk mengenai cara melakukan isolasi dan mencuci tangan seperti yang dijelaskan dalam kita Badzlu al Maun Fi Fadhli al Thaun karangan ulama terkemuka abad pertengahan al-Hafiz Ibnu Hajar al-Asqalani.

"Ketika terjadi wabah itu pentingnya mencuci tangan. Sejak zaman dulu pola itu ada," katanya.

Pencegahan virus corona menurut WHO

Menurut WHO, Langkah-langkah perlindungan dari virus corona adalah tetap mengetahui informasi terbaru tentang wabah COVID-19.

Hal tersebut tersedia di situs web WHO atau melalui otoritas kesehatan publik nasional dan lokal.

Cara mencegah kemungkinan terinfeksi COVID-19 adalah dengan melakukan beberapa tindakan pencegahan sederhana seperti berikut ini:

1. Cuci tangan teratur

Secara teratur dan menyeluruh bersihkan tangan Anda dengan gosok berbasis alkohol atau cuci dengan sabun dan air.

Alasannya, mencuci tangan dengan sabun dan air atau menggunakan gosok tangan berbasis alkohol dapat membunuh virus yang mungkin ada di tangan.

Infografis 5 Lokasi Paling Beresiko Sumber Penularan Covid-19. TRIBUNNEWS/Ridho Hendrikos
Infografis 5 Lokasi Paling Beresiko Sumber Penularan Covid-19. TRIBUNNEWS/Ridho Hendrikos (TRIBUN/Ridho Hendrikos)

2. Sosial distancing

Pertahankan jarak setidaknya 1 meter dari siapa saja yang batuk atau bersin.

Ketika seseorang batuk atau bersin, mereka menyemprotkan tetesan cairan kecil dari hidung atau mulut mereka yang mungkin mengandung virus.

Jika terlalu dekat, maka tetesan air bisa terhirup, termasuk virus COVID-19 jika orang tersebut menderita batuk.

3. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut

Tangan menyentuh banyak permukaan dan dapat terpapar virus.

Setelah terkontaminasi, tangan dapat memindahkan virus ke mata, hidung, atau mulut.

SEPI PEMINAT - Petugas medis mengambil sampel spesimen warga saat melalukan tes usap atau swab test di taman kawasan Pasar Keputran Surabaya, Senin (20/7/2020). Tes swab massal yang digelar pemerintah kota Surabaya diperuntukkan untuk pedagang guna memutus mata rantai penularan virus Corona atau Covid-19 pasar Keputran itu sepi peminat. Dari total target 2000 orang pedagang hanya puluhan yang mau mengikuti tes.Fasilitas tes swab tersebut akhirnya dialihkan untuk masyarakat umum dan rujukan dari sejumlah puskesmas di Surabaya. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ

Sebelumnya, belasan pedagang Pasar Keputran Surabaya dinyatakan positif COVID-19 setelah dilakukan pemeriksaan test swab sebanyak tiga kali dari 14 hingga 16 Juli 2020.
SEPI PEMINAT - Petugas medis mengambil sampel spesimen warga saat melalukan tes usap atau swab test di taman kawasan Pasar Keputran Surabaya, Senin (20/7/2020).  (SURYA/SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ)

Dari sana, virus bisa masuk ke tubuh dan bisa membuat sakit.

Pastikan orang-orang di sekitarmu, mengikuti 'kebersihan pernapasan' yang baik.

Ini berarti menutupi mulut dan hidung dengan siku atau jaringan yang tertekuk saat batuk atau bersin.

4. Segera buang tisu bekas

Karena tetesan yang tertampung pada tisu bisa menyebarkan virus.

Dengan mengikuti kebersihan pernapasan yang baik, maka bisa melindungi orang-orang di sekitarmu dari virus seperti flu dan COVID-19.

5. Tetap di rumah jika merasa tidak sehat

Jika mengalami demam, batuk dan kesulitan bernapas, cari bantuan medis dan hubungi terlebih dahulu dan ikuti arahan otoritas kesehatan setempat.

Otoritas nasional dan lokal akan memiliki informasi terbaru tentang situasi di daerah setempat.

Menelepon terlebih dahulu akan memungkinkan penyedia layanan kesehatan bisa dengan cepat mengarahkan ke fasilitas kesehatan yang tepat.

Baca: Ungkap Vaksin Corona Tak Bisa 100 Persen Efektif, Pakar Tetap Peringatkan Jaga Jarak & Pakai Masker

Ini juga akan melindungimu dan membantu mencegah penyebaran virus dan infeksi lainnya.

Ikuti perkembangan COVID-19 terbaru (kota atau area lokal di mana COVID-19 menyebar luas).

Jika memungkinkan, hindari bepergian ke tempat-tempat tersebut terutama untuk orang yang lebih tua atau menderita diabetes, penyakit jantung, atau paru-paru.

Karena memiliki peluang lebih tinggi untuk terkena COVID-19 di salah satu area ini.

Catatan Redaksi: Bersama-kita lawan virus Corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Ingat Pesan Ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).

(Tribunnews.com/Maliana)

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan