Jumat, 12 September 2025

Penanganan Covid

Harga Vaksin Covid-19 Belum Ditentukan, Satgas Tegaskan Pemerintah Tak Ingin Bebankan Masyarakat

Wiku Adisasmito mengatakan pemerintah mempertimbangkan untuk melindungi seluruh masyarakat saat menjawab pertanyaan soal harga vaksin Covid-19.

Tangkap layar channel YouTube BNPB
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito 

TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan, pemerintah mempertimbangkan untuk melindungi seluruh masyarakat saat menjawab pertanyaan soal harga vaksin Covid-19.

Wiku menegaskan, pemerintah tak ingin membebankan masyarakat terkait harga vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang rencananya akan diproduksi oleh PT Bio Farma (Persero) sebanyak 17 juta per bulan.

"Tentunya pemerintah tidak ingin memberatkan masyarakat," ungkapnya dikutip dari channel YouTube BNPB Indonesia, Selasa (20/10/2020).

Wiku juga menjelaskan soal skema penyebaran vaksin akan dilakukan berdasarkan prioritas mengingat produksi vaksin secara bertahap.

Mekanisme prioritas itu mengacu pada orang yang berisiko tinggi terpapar Covid-19 seperti dokter, tenaga kesehatan, dan perawat yang setiap hari bersentuhan dengan pasien Covid-19.

"Nanti ada pertimbangan tersendiri apakah diberikan kepada orang yang berisiko tinggi dan juga diberikan ke daerah," jelasnya.

Baca juga: Pemerintah Juga Kerjasama dengan Turki dan Korea Selatan Kembangkan Vaksin Covid-19

Sebelumnya, Corporate Secretary PT Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan harga vaksin Covid-19 berada di kisaran Rp 200 ribu.

Harga itu, kata Bambang, masih perkiraan yang kemungkinan bisa di bawah atau lebih tinggi.

"Ini baru kisaran saja, harga bisa di atas atau di bawah nantinya (setelah diperhitungkan secara detail)," kata Bambang.

Bambang menjelaskan pihaknya telah melakukan serangkaian persiapan sebelum melakukan produksi vaksin setelah mendapat izin dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM).

Adapun produksi vaksin Covid-19 tidak bisa mengacu kapasitas maksimal 250 juta dosis, melainkan secara bertahap.

"Sekitar 16 juta dosis sampai 17 juta dosis per bulan yang bisa diproduksi tergantung waktu suplai dari Sinovac," ujar Bambang.

Baca juga: Pendistribusian Vaksin Covid-19 Untuk Masyarakat Akan Terapkan Beberapa Pola

Vaksin Sejalan dengan Ajaran Islam

 Wakil Presiden Ma'aruf Amin memastikan bahwa vaksin Covid-19 yang akan disuntikkan pada jutaan masyarakat Indonesia sudah melalui beberapa tahap uji klinis.

Keberadaan vaksin bahkan sejalan dengan ajaran syariat Islam dan hadis-hadis nabi Muhammad SAW.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan