Sabtu, 6 September 2025

Virus Corona

WHO: Butuh Solidaritas Dunia untuk Tangani Pandemi, Termasuk Bantu Negara Miskin Dapatkan Vaksin

WHO dan PBB sepakat, solidaritas dibutuhkan agar bisa menangani Covid-19 di seluruh dunia, termasuk membantu negara miskin dapatkan vaksin.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
Christopher Black / World Health Organization / AFP
Tedros Adhanom Ghebreyesus saat rapat di kantor WHO di Genewa Swiss pada 5 Oktober 2020 

Tetapi kekhawatiran berkembang, negara-negara dengan 'dompet yang lebih kecil' dapat ditinggalkan di belakang antrian.

WHO telah meluncurkan skema internasional yang dikenal sebagai Covax.

Hal itu untuk membantu memastikan akses yang adil terhadap vaksin.

Mereka juga telah berjuang untuk mengumpulkan dana yang dibutuhkan untuk membantu negara-negara miskin ini.

Dunia alami krisis Covid-19 terbesar

Pada Minggu (25/10/2020), WHO melaporkan rekor infeksi Covid-19 tiga hari berturut-turut di seluruh dunia.

Pihaknya juga menyerukan agar negara-negara mengambil tindakan lebih lanjut untuk mengekang penyebaran virus.

Data yang didapatkan WHO, menunjukkan 465.319 kasus terjadi pada Sabtu, setengahnya berada di Eropa.

"Ini adalah momen berbahaya bagi banyak negara di belahan bumi utara karena kasus meningkat tajam," kata Tedros.

Namun dia menambahkan bagi orang yang tidak berdaya melawan virus, amat penting memperhatikan jarak sosial, mencuci tangan, dan bertemu di luar ruangan, bukan di dalam.

Sekjen PBB, Antonio Guterres
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres (pinterest.co.uk)

Baca juga: Vaksin Covid-19 Segera Diedarkan hingga Disebut Punya Potensi Mengubah DNA Manusia, WHO Buka Suara

"Berulang kali kami telah melihat mengambil tindakan yang tepat dengan cepat berarti wabah dapat dikelola."

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres dalam pesan videonya menyebut pandemi Covid-19 "krisis terbesar di zaman kita".

Hal itu ia sampaikan saat memberikan pidato dalam KTT yang sama dengan WHO pada Minggu (25/10/2020) kemarin.

Senada dengan WHO, Guterres juga menyebut pentingnya solidaritas bersama agar negara miskin mendapat akses vaksin yang adil.

Foto yang diambil pada 6 Agustus 2020 dan disediakan oleh Dana Investasi Langsung Rusia ini memperlihatkan vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Institut Penelitian Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamaleya.
Foto yang diambil pada 6 Agustus 2020 dan disediakan oleh Dana Investasi Langsung Rusia ini memperlihatkan vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Institut Penelitian Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamaleya. (HANDOUT / RUSSIAN DIRECT INVESTMENT FUND / AFP)

Baca juga: Menurut WHO, Pandemi Covid-19 Baru Memasuki Fase Mengkhawatirkan

Baca juga: WHO: 184 Negara Bergabung Dalam Progam Vaksin Covid-19

"Kami membutuhkan solidaritas global di setiap langkah," katanya.

Ia juga menyerukan bagi negara-negara maju untuk mendukung mereka yang memiliki sumber daya lebih sedikit.

"Sebuah vaksin harus menjadi barang publik global," kata Guterres.

"Vaksin, tes, dan terapi lebih dari sekadar penyelamat hidup. Mereka adalah penyelamat ekonomi dan penyelamat masyarakat," tambahnya.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan