Virus Corona
Sputnik V Siap Diluncurkan untuk Uni Eropa, Vaksin Covid-19 Rusia Hilangkan Rintangan Pertama
Program vaksinasi virus corona Rusia yang tertahan di UE kini siap diluncurkan, seiring regulator pusat UE menyelesaikan tahap awal penilaian sputnik.
Penulis:
Fitri Wulandari
Editor:
Anita K Wardhani
Diplomat itu mengatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa ia ingin 'mengucapkan selamat kepada Rusia' atas keberhasilan usaha ini.
"Ini berguna bagi semua umat manusia, artinya kami akan memiliki lebih banyak alat untuk melawan pandemi. Bahwa sekarang Badan Obat-obatan Eropa akan dapat mengesahkan vaksin ini untuk digunakan di negara-negara anggota UE," kata Mantan Menteri Luar Negeri Spanyol itu.
Pekan lalu, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengakui sejumlah kegagalan dalam strateginya untuk mendapatkan pasokan dan meluncurkan program imunisasi.
"Kalau dipikir-pikir, kita harus lebih memikirkan tantangan mengenai produksi massal," kata von der Leyen.
Ada tekanan yang meningkat di UE karena lambatnya tahapan awal penyuntikan.
"Negara-negara seperti Israel dan Inggris telah meluncurkan program yang jauh lebih cepat, meskipun secara teori, mereka memiliki daya beli yang lebih kecil daripada UE," jelas von der Leyen.
Pada hari Selasa kemarin, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan harapan bahwa Sputnik V akan menjadi salah satu formula yang dipasok sebagai bagian dari program COVAX.
Program COVAX ini bertujuan untuk mendistribusikan vaksin itu ke negara-negara kurang makmur yang tidak dapat mengakses produsen.
Sekitar 190 negara termasuk Afghanistan, Namibia, dan Ukraina rencananya akan menerima ratusan ribu atau bahkan jutaan dosis.
Ini karena kemampuan Spuynik V untuk disimpan pada suhu yang lebih hangat dan fakta bahwa harga vaksin ini jauh lebih murah jika dibandingkan pesaingnya yang sama efektifnya.
Formula ini pun telah dilihat sebagai pengubah permainan yang potensial untuk didistribusikan ke negara berkembang.
Sumber: Russia Today