Kamis, 28 Agustus 2025

Penanganan Covid

Segera Tiba di Indonesia, Ini Hal yang Harus Diketahui Tentang Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Rencannya akan tiba 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin petang.

Editor: Adi Suhendi
JOEL SAGET / AFP
Ilustrasi vaksin Covid-19 dari Universitas Oxford dan AstraZeneca, diambil pada 23 November 2020. 

Diketahui, Vaksin Oxford (ChAdOx1 nCoV-19) dibuat dari virus, yang merupakan versi lemah dari virus flu biasa (adenovirus), yang telah diubah secara genetik sehingga sangat tidak mungkin virus tersebut tumbuh pada manusia.

Vaksin adenovirus telah diteliti dan digunakan secara ekstensif selama beberapa dekade dan memiliki manfaat yang signifikan karena vaksin ini stabil, mudah diproduksi dan diangkut, serta bisa disimpan pada suhu lemari es secara lokal dengan temperatur 2 hingga 8 derajat celcius.

Baca juga: Segera Tetapkan Prolegnas, Puan Minta DPR Fokus Penanganan Covid dan UU ITE

Artinya, vaksin dapat dengan mudah didistribusikan dengan menggunakan fasilitas medis yang ada seperti ruang operasi dokter dan apotek lokal sehingga memungkinkan vaksin ini, jika disetujui, dapat digunakan dengan sangat cepat.

Mudah Disimpan

Vaksin ini dapat dengan mudah diberikan berdasarkan sistem perawatan kesehatan yang ada dan bisa disimpan pada 'suhu lemari es' dengan kisaran 2 hingga 8 derajat celcius.

Kelebihan lainnya adalah vaksin ini bisa didistribusikan menggunakan logistik yang sudah ada.

Produksi vaksin dengan skala besar sedang berlangsung di lebih dari 10 negara untuk mendukung akses global yang adil.

Elemen kunci kemitraan Oxford dengan AstraZeneca adalah komitmen bersama untuk menyediakan vaksin bagi semua masyarakat dunia selama pandemi tanpa mengambil untung. Komitmen ini akan terus berlangsung selama diperlukan untuk negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Direktur Oxford Vaccine Group dan Kepala Investigator Uji Coba Vaksin Oxford Profesor Andrew Pollard mengatakan, temuan ini menunjukkan bahwa vaksin yang dikembangkan pihaknya memiliki efektifitas yang akan menyelamatkan banyak nyawa.

"Bagian menarik, kami menemukan bahwa salah satu dari aturan pemberian dosis kami, sekitar 90% terbukti efektif.Jika aturan pemberian dosis ini digunakan, akan ada lebih banyak orang yang bisa divaksinasi dengan pasokan vaksin yang sudah direncanakan," ujar Profesor Andrew.

Dosis yang Diberikan

Hal itu tertuang dalam keputusan direktur jenderal pencegahan dan pengendalian nomor HK 02.02/4/1/2021 tentang petunjuk teknis pelaksanaan vaksinasi dalam rangka penanggulangan pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), yang terbit pada 2 Januari 2021.

Dalam petunjuk teknis tersebut juga disampaikan terkait dosis dan cara Pemberian Vaksinasi Covid-19.

Dosis dan cara pemberian harus sesuai dengan yang direkomendasikan untuk setiap jenis vaksin COVID-19.

Vaksin Sinovac disuntikkan sebanyak dua kali dalam rentang waktu penyuntikan selama 14 hari. Dosis vaksin Sinovac yang diberikan dalam sekali suntik sebesar 0,5 ml.

Sementara, vaksin AstraZeneca disuntikkan antara 1-2 kali dengan rentan jarak penyuntikan selama 28 hari (jika diberikan dua suntikan). Jumlah dosis yang diberikan sebesar 0,5 ml per dosis.

Dapat Diberikan untuk Kelompok Lansia

Vaksin universitas Oxford/AstraZeneca telah memenuhi standar keamanan, kemanjuran, dan kualitas regulator yang ketat

Diketahui, vaksin tersedia di seluruh Inggris untuk kelompok prioritas mulai hari Senin, 4 Januari 2021 lalu

Halaman
123
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan