Rabu, 27 Agustus 2025

Penanganan Covid

Segera Tiba di Indonesia, Ini Hal yang Harus Diketahui Tentang Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Rencannya akan tiba 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin petang.

Editor: Adi Suhendi
JOEL SAGET / AFP
Ilustrasi vaksin Covid-19 dari Universitas Oxford dan AstraZeneca, diambil pada 23 November 2020. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah kembali menerima vaksin Covid-19 tahap keenam.

Vaksin yang tiba kali ini didapat melalui jalur multilateral Global Alliance for Vaccine and Immunization (GAVI)/COVAX atau lembaga bagian dari WHO.

"Vaksin yang tiba hari ini adalah vaksin dari jalur multilateral," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah saat dikonfirmasi, Senin (8/3/2021).

Rencannya akan tiba 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin petang.

Ini hal yang perlu diketahui terkait Vaksin AstraZeneca seperti dikutip Tribunnews.com dari keterangan Kedutaan Inggris Senin (8/3/2021) :

Vaksin dari Inggris

Perdana Menteri Inggris Borris Johnson menyatakan, sejumlah kelebihan vaksin Oxford dan AstraZeneca yang diproduksi negaranya.

Borris menuturkan, harga kedua vaksin tersebut jauh lebih murah, serta lebih mudah disimpan dan diangkut dibandingkan vaksin lain yang saat ini segera akan dipasarkan.

Baca juga: Mensos Risma: Peran Perempuan Semakin Kompleks di Era Pandemi Covid-19

Ia melanjutkan, ujicoba yang dilakukan menunjukkan bahwa efektif vaksin mencapai hingga 90% apabila dalam dosis yang tepat.

“Vaksin AstraZeneca, sebagian pendanaannya berasal dari pajak yang dibayarkan oleh warga Inggris danberkolaborasi dengan perusahaan Inggris yang hebat harga vaksin ini terjangkau, mudah digunakan dan sangat efektif," kata PM Borris.

Tak Ada Laporan Efek Samping Berat

Universitas Oxford pihak yang mengembangkan vaksin tersebut, menyatakan bahwa indikasi awal menunjukan bahwa vaksin dapat mengurangi penularan virus dari penurunan infeksi asimtomatik (tanpa gejala) yang diamati.

Tidak ada laporan tentang kasus rawat inap atau kasus yang menunjukkan gejala parah pada mereka yang telah menerima vaksin.

Baca juga: Baru Sembuh Covid-19, Kabiro Umum Kemensos Langsung Ditunjuk jadi PPK Bansos

Dari database yang ada lebih dari 24.000 relawan dari berbagai kelompok ras dan geografis telah melalui uji klinis di Inggris, Brasil dan Afrika Selatan, yang dilakukan sejak April.

Uji coba lebih lanjut sedang dilakukan di Amerika Serikat, Kenya, Jepang, dan India dengan peserta sekitar 60.000 peserta pada akhir tahun.

Dibuat dengan Teknologi Adenovirus

Halaman
123
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan