Selasa, 9 September 2025

Penanganan Covid

Lebih Dari 11 Ribu Perusahaan Termasuk UMKM Antri Vaksin Gotong Royong

Kadin mencatat sejak 14 Maret setidaknya sudah ada 11.542 perusahaan yang mendaftar program vaksinasi gotong royong atau vaksin mandiri.

tribunbogor
Ilustrasi vaksinasi 

"Mudah-mudahan dalam waktu singkat bisa keluar (hasil laporannya), karena memang betul expired date-nya di akhir Mei," ungkap Menkes Budi.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Serupa dengan vaksin Sinovac, vaksin yang tiba pada Senin pekan lalu ini juga menjalani proses kehalalan di Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Mengenai isu halal, MUI akan rapat harusnya dalam besok atau lusa (sertifikat halal) dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia dalam 2 hari ke depan ini," ujar dia.

Untuk diketahui, vaksin AstraZeneca memiliki aturan pemberian dosis 1 dan 2 yang berbeda dengan vaksin Sinovac.

Jika pada vaksin Sinovac pemberian dosis 1 dan 2 membutuhkan jeda 14 hari.

Sementara vaksin AstraZeneca memiliki waktu yang lebih panjang antara 9 hingga 12 minggu.

Sementara untuk logistik dan penyimpanan vaksin, Budi menyebut keduanya memiliki perlakukan yang sama.

Demi Kehati-hatian Jadi Alasan Pemerintah Tunda Vaksin AstraZeneca

Terpisah, Juru bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, langkah penundaan distribusi vaksin AstraZeneca dilakukan demi kehati-hatian pelaksanaan vaksinasi.

Ia mengatakan, penundaan distribusi bukan semata-mata terkait isu penggumpalan darah sebagai akibat dari penyuntikan Vaksin AstraZeneca.

"Kenapa Kementerian Kesehatan menunda dulu distribusi vaksin AstraZeneca karena kehati-hatian," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Selasa (16/3/2021).

Menurutnya, saat ini BPOM, ITAGI, dan para ahli sedang melihat apakah kriteria penerima vaksin Sinovac dapat diterapkan juga pada penerima vaksin AstraZeneca.

Juru bicara vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi
Juru bicara vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi (Tangkap Layar YouTube Sekretariat Presiden)

"Jadi kita menunggu proses ini sambil menunggu proses pengecekan secara fisik quality control apakah vial rusak, kemasan yang tidak baik sebelum fasyankes melakukan penyuntikan," ungkap Nadia.

Lebih jauh, Nadia menuturkan, pemerintah ingin memastikan vaksin yang diberikan ke masyarakat bermutu baik dan keamanan yang terjamin.

"Jadi kita betul-betul menyakini artinya melihat di dalam vial AstraZeneca tidak ada perubahan warna bentuk, fisik untuk melihat proses quliaty control yang paralel dengan kriteria yang sesuai termasuk rentang waktu pemberian dosis pertama dan kedua," ungkapnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan