Senin, 1 September 2025

Virus Corona

Sekuriti SMPN di Tangsel Sakit dan Meninggal Usai Divaksin Covid-19, Dokter Sebut Bukan KIPI

Kabar tentang meninggalnya Sarmili (45), sekuriti SMPN 11 Tangsel jadi sorotan.Menurut Keluarga, Sarmili sakit setelah beberapa hari divaksin.

Freepik
Ilustrasi vaksinasi 

"Jadi tidak habis divaksin langsung meninggal. Jadi vaksinnya jauh terus beliau mengeluhkan batuk, kemudian sakit dan sudah dalam kondisi berat. Baru datang ke sini, kita coba semampunya. Memang gejalanya sudah berat."

"Organ yang lain sudah terlibat, ada sepsis, sepsis itu infeksi yang sudah beredar ke seluruh tubuh melalui darah. Itu diagnosa sepsis sudah dibuat oleh dokter kita, dan akhirnya besok pasien tidak tertolong," papar Lasdo.

Penanganan Sarmili di RSU Tangsel dilakukan di Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Menurut Lasdo, sambil menunggu rujukan ICU, IGD adalah tempat yang paling tepat untuk penanganan gejala berat.

"Jadi begini, beliau kan harusnya dalam kondisi berat dia membutuhkan ICU covid itu tidak dapat. Kita upayakan, tapi dalam kondisi emergency pasien kan harusnya stabil dulu di IGD. Baru bisa masuk ke ruang covid. Tapi kalau butuh ICU sedangkan dia tidak stabil yang paling jago adalah di IGD," ujarnya.

Lasdo menyimpulkan bahwa Sarmili meninggal akibat Covid-19.

Sekalipun sudah dibaksin, tubuh bisa saja tetap terinfeksi virus ganas itu, terlebih Sarmili belum suntik vaksin dosis kedua.

Covid-19 yang berat membuat sejumlah organ tubuh Sarmili sudah ikut terdampak, dari mulai jantung, ginjal dan liver.

"Meninggal karena covid karena positif. Takut terlalu detail kita takut membuka rahasia pasien ya. Tapi yang jelas rontgennya sudah buruk, kemudina jantungnya buruk, kemudian ginjalnya sudah terpengaruh, fungsi-fungsi livernya juga sudah berubah, makanya sepsis," tuturnya.

Kepala Dinas Kesehatan Tangsel, Allin Hendarlin Mahdaniar
Wartakotalive.com
Kepala Dinas Kesehatan Tangsel, Allin Hendarlin Mahdaniar Wartakotalive.com ()

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Tangsel, Allin Hendarlin Mahdaniar, memaparkan bahwa vaksinasi Sarmili sudah melewati screening atau pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu.

"Pada saat vaksinasi ini pasti dilakukan screening dengan ketat. Ini adalah tergantung dari peserta vaksin teraebut, ini dituntut kejujuran ya.

Karena kan kita hanya nanya ada riwayat hipertensi enggak, gula atau yang lain.

Kalau pasien tidak menjawab jujur atau tidak pernah periksa kita enggak tahu. Artinya dia lolos screening, hingga akhirnya saat itu divaksin,"ujar Allin.

Allin juga menjelaskan bahwa orang yang sudah divaksin masih bisa terpapar Covid-19, terlebih pada kasus Sarmili, penyuntikan vaksin baru sekali.

"Pak Sarmili setelah dosis satu itu beliau terinfeksi Covid-19, jadi meninggalnya itu karena terinfeksi Covid-19 yang disertai komorbid," ujarnya.

Halaman
123
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan