Virus Corona
Kasus Varian Corona Eek atau E484K yang Heboh di Tokyo Ditemukan di Jakarta, Lebih Cepat Menular
Varian corona Eek atau varian baru kode E484K telah ditemukan di Indonesia. Kasus tersebut terdeteksi di DKI Jakarta.
Editor:
Anita K Wardhani
Menjelang Olimpiade musim panas yang dijadwalkan dimulai pada Juli, Jepang bergulat dengan gelombang infeksi baru.
Pakar kesehatan sangat prihatin tentang penyebaran varian mutasi Covid-19, sementata vaksinasi skala besar untuk masyarakat umum belum dimulai.
Pada Jumat (2/4/2021), 446 infeksi baru dilaporkan di Tokyo. Jumlah itu memang masih jauh di bawah puncak infeksi pada pada Januari dengan lebih dari 2.500 per hari.
Di Osaka, tercatat 666 kasus dilaporkan. Pakar kesehatan telah menyatakan keprihatinan tentang penyebaran di sekitar kota metropolitan barat dari varian mutasi Covid-19 yang diketahui juga telah muncul di Inggris.
NHK mengatakan tidak ada pasien di rumah sakit Tokyo yang membawa strain Inggris.
Hasil Mutasi Varian B117, Satgas Sebut Lebih Menular
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan, varian E484K merupakan hasil mutasi dari varian B.1.1.7.
Ia mengatakan, berdasarkan penelitian varian tersebut memiliki sifat cepat menular. Sehingga masyarakat diminta semakin disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Berdasarkan hasil penelitian varian ini lebih cepat menular. Masyarakat diminta tetap patuhi protokol kesehatan setiap aktivitas yang dilakukan sebagai upaya cegah terjadinya penularan," kata Wiku.
Sebagai upaya antisipasi pemerintah terus melakukan whole genome sequencing (WGS) untuk memetakan berbagai varian Covid-19 yang ada di Indonesia.

Selain itu, WNI dan WNA yang datang dari luar negeri harus melakukan proses skrining di pintu masuk kedatangan.
"Pemerintah juga terus lakukan WGS untuk memetakan varian Covid-19 yang masuk di Indonesia sambil mempertahankan proses screening pada saat WNA atau WNI masuk ke Indonesia," jelasnya.
WHO: Ada Kemungkinan Covid-19 Menular dari Manusis ke Kucing dan Anjing
Sementara itu ada kabar baru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengkonfirmasi adanya kemungkinan penularan virus corona (Covid-19) dari manusia ke kucing, anjing, cerpelai, rakun, singa dan harimau.
Lembaga tersebut juga mempelajari efek virus itu pada spesies hewan lain.
Seperti yang disampaikan perwakilan WHO untuk Rusia, Melita Vujnovic pada hari Senin waktu setempat.